Sambil merilis Brandcast Delivered 2020 - acara tahunan yang diselenggarakan oleh YouTube yang dikhususkan bagi para marketer di Indonesia - YouTube juga menyampaikan bahwa menurut data dari ComScore VMX, ada 93 juta penonton unik di Indonesia berusia di atas 18 tahun yang menonton video di YouTube setiap bulannya selama setahun terakhir. YouTube juga menyampaikan bahwa mereka telah meraih pencapaian kreator baru: kini ada 600 channel di Indonesia yang berhasil memperoleh lebih dari 1 juta subscriber.
Di Indonesia, waktu tonton untuk video tentang sains, humaniora, bisnis, dan hukum dalam rentang 12 bulan hingga Juni 2020, tumbuh lebih dari 80% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penelusuran untuk "drama Korea", "korea drama", dan "drakor" juga naik 130% dalam 12 bulan hingga Juni 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penelitian menunjukkan bahwa kampanye yang terintegrasi dengan materi iklan yang sesuai dapat menghasilkan peningkatan 67% pada ROI merek dibandingkan dengan kampanye yang tidak beradaptasi dengan saluran yang berbeda.
Berikut pengalaman dari tiga perusahaan di Indonesia yang menunjukkan pemahaman unik tentang minat dan niat pelanggan mereka dengan pesan yang dibuat dengan pendekatan personal yang tidak hanya memberikan nilai, tetapi juga memberikan dampak terhadap bisnis.
Telkomsel berbicara dalam bahasa audiens untuk menyampaikan pesan yang sesuai dengan minat mereka
Permainan, film, dan musik merupakan beberapa genre paling populer di YouTube. Di Indonesia, waku tonton video multiplayer online battle arena tumbuh sebesar 50%. Ketika Telkomsel melihat peluang untuk berekspansi ke layanan gaya hidup digital, mereka ingin mempelajari tiga tren video online ini untuk mendorong kesadaran terhadap tiga produk baru kepada pelanggan baru maupun setia mereka.
Untuk itu, Telkomsel perlu menyampaikan pesan yang relevan dengan minat setiap individu. Menggunakan Director Mix YouTube, Telkomsel membuat 200 materi iklan yang disesuaikan dengan minat individu dengan menargetkan lebih dari 75 audiens yang berbeda. Bagi penggemar musik, disuguhi pesan “Streaming semua lagu favorit Anda melalui satu platform”, sementara bagi penggemar permainan disuguhi pesan “Beli kuota game dengan mudah melalui MyTelkomsel”.
Dengan fokus pada penayangan iklan yang paling sesuai dengan minat audiens, Telkomsel melihat peningkatan ingatan iklan sebesar 8% dan minat terhadap produk sebesar 13,4% pada audiens yang belum pernah melihat iklan tersebut sebelumnya.
Frisian Flag memahami keinginan audiens dengan mengikuti topik yang sedang trending
Dengan banyaknya ibu-ibu yang bekerja dari rumah karena COVID-19, semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk memasak, Frisian Flag melihat peluang ini untuk meningkatkan konsumsi susu bubuk dengan menginspirasi para ibu melalui berbagai resep membuat kue di rumah.
Kueri penelusuran untuk "baking", "kue", dan "cookies" melonjak 100% di penelusuran YouTube sekitar bulan April (selama PSBB), sehingga Frisian Flag membuat 17 video resep yang nikmat dan mudah diikuti dengan menggunakan susu bubuk Frisian Flag. Dengan menggunakan fitur YouTube Search baru, video resep satu menit Frisian Flag ini dapat menjangkau pengguna yang mencari "kue" dan 6.000 kata kunci relevan lainnya.
“Dengan mendesain materi video yang relevan dan terinspirasi dari insight penelusuran resep, digabungkan dengan solusi seperti YouTube TrueView Discovery di Google Search, kami dapat mencapai hasil yang menggembirakan terlepas dari disrupsi yang disebabkan oleh COVID-19,” ucap Felicia Julian, Marketing Director, Frisian Flag Indonesia.
Felicia menambahkan, “Respons penonton terhadap video satu menit yang ditayangkan pada Mei 2020 itu sangat baik. Secara rata-rata, pengguna menonton 90% dari setiap video, menghasilkan impresi 60% lebih tinggi dengan setengah dari biaya jika dibandingkan dengan kampanye sebelumnya.”
Adem Sari beralih ke iklan digital untuk menjangkau konsumen secara online
Kebijakan beraktivitas di rumah saja selama masa pandemi berdampak terhadap penjualan Adem Sari meskipun mereka terus aktif beriklan secara konvensional. Akhirnya, Adem Sari mencoba untuk beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen dengan menjelajahi iklan digital dan mengembangkan strategi periklanan YouTube untuk terhubung dengan konsumennya secara online.
Melalui strategi periklanan digital yang mendukung periklanan konvensional sebelumnya, Adem Sari berhasil mempertahankan pertumbuhan penjualan meski adanya penutupan toko ritel selama pandemi. Strategi periklanan yang mereka jalankan menunjukkan bahwa 6 juta pengguna unik dijangkau melalui kampanye mereka dan memberi dampak pertumbuhan penjualan sebesar 33%.