Hari Puisi Nasional yang jatuh pada tanggal 28 April setiap tahunnya menjadi momen spesial bagi masyarakat Indonesia untuk merayakan keindahan dan kekuatan puisi. Tahun ini, Hari Puisi Nasional terasa semakin semarak dengan berbagai kegiatan khas yang diselenggarakan di berbagai daerah. Dari Sabang sampai Merauke, masyarakat merayakan hari ini dengan berbagai cara. Ada dengan lomba baca puisi, lokakarya menulis puisi hingga pameran buku puisi.
Sekarang, tidak jarang masyarakat menggunakan Google Search untuk menjelajahi dunia puisi yang luas dan penuh makna. Lewat mesin penelusuran Google, masyarakat bisa mencari dan menemukan informasi mendalam tentang sejarah Hari Puisi, mencari berbagai karya puisi hingga penulis puisi favorit mereka. Bahkan, mereka bisa mencari arti dari kata-kata sulit yang kerap digunakan oleh para penyair.
Tidak hanya itu, Gemini, sebuah model bahasa besar (LLM) yang dikembangkan oleh Google AI, turut hadir untuk membantu para penulis, penyair dan pecinta sastra dalam berkarya dan mengeksplorasi ide-ide kreatif mereka. Berikut adalah beberapa contohnya:
Bagaimana cara menulis puisi yang baik
Membuat puisi bagi sebagian orang dapat menjadi suatu hal yang cukup rumit, terkadang kita membutuhkan ide ataupun bantuan untuk membuat hasil karya yang baik.
Sebagai sebuah seni yang indah untuk mengekspresikan pikiran, perasaan dan imajinasi, puisi mampu membangkitkan emosi, memicu pemikiran dan meninggalkan kesan mendalam bagi pembacanya. Gemini, dapat membantu Anda untuk mendapatkan ide-ide menarik dan menunjukan cara menulis puisi yang baik.
10 karya puisi Indonesia yang menginspirasi
Selain mencari cara penulisan puisi yang baik, kita juga bisa mencari inspirasi dari karya-karya tokoh terkenal Indonesia, seperti Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, Sitor Situmorang, Goenawan Mohamad, Wiji Thukul atau W.S Rendra.
Gemini akan memberikan beberapa pilihan puisi yang mungkin paling sesuai dengan kebutuhanmu.
Kata-kata puitis yang sering digunakan penulis
Puisi merupakan sebuah bentuk karya sastra yang puitis, yang terdiri atas larik, bait dan juga rima serta irama. Dalam puisi, kerap menggunakan kata-kata konotasi dan kiasan yang bertujuan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan seperti kebahagiaan, kesedihan, kegelisahan dan ungkapan memuji dalam kata-kata yang indah.
Terkadang hal tersebut membuat bingung pembaca, Gemini dapat membantu memperjelas makna dan tafsir dari kata-kata puitis para penyair.
Dukungan dari tokoh sastra dan komunitas
Semaraknya Hari Puisi Nasional tak lepas dari peran aktif para tokoh sastra dan komunitas pecinta puisi. Salah satu tokoh yang turut antusias dalam menyambut Hari Puisi Nasional adalah Marchella FP, seorang penyair, penulis dan aktivis.
"Puisi adalah bentuk seni yang indah dan penuh makna. Puisi mampu membangkitkan emosi, memicu refleksi dan membuka cakrawala baru dalam memandang dunia," ujar Marchella FP. "Di Hari Puisi Nasional ini, saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk kembali menyelami keindahan puisi dan mendukung para penyair dalam berkarya."
“Hari Puisi Nasional adalah waktu yang tepat untuk kita bersama mengingat kembali kekuatan puisi, sekaligus meningkatkan minat masyarakat terhadap warisan budaya sastra Indonesia, membuat nya lebih mudah diakses dan dinikmati. Semoga dengan beragam fitur yang tersedia dari Google Search hingga Google Play, juga dengan kemudahan yang di hadirkan oleh Gemini, budaya sastra di Indonesia kian marak digemari oleh berbagai khalayak di Indonesia,” tambah Feliciana Wienathan, Communication Manager Google Indonesia
Tingkatkan pengalaman membaca karya favorit Anda dengan cara menarik lewat Google Play Books yang memiliki berbagai fitur untuk membantu Anda menikmati membaca puisi. Mulai dari menulis catatan tentang baris favorit, mendengarkan bait dibacakan hingga mengatur koleksi buku puisi digital Anda.
AI tidak hanya telah mengubah cara orang menjalankan bisnis, tetapi juga cara kita bekerja. Di Asia-Pasifik, AI — beserta komputasi cloud dan keamanan cyber — merupakan salah satu keterampilan digital tingkat lanjut yang paling dibutuhkan, sehingga menjadi keunggulan penting bagi para pencari kerja. Secara global, lowongan kerja yang melibatkan teknologi AI telah meningkat drastis hingga 21 kali lipat pada tahun 2023.
Google berkomitmen untuk memastikan semua orang dapat memanfaatkan AI, dan kami percaya bahwa langkah pertama yang harus dilakukan adalah peningkatan keterampilan. Hari ini, kami meluncurkan AI Essentials, sebuah kursus baru untuk membantu lebih banyak orang mendapatkan keterampilan AI untuk masa depan.
Kursus AI baru bagi pemula
Google AI Essentials adalah kursus online mandiri kami yang baru, diampu oleh para ahli AI dari Google. Kursus ini tidak mensyaratkan peserta memiliki pengalaman AI, dan didesain untuk membantu orang dari berbagai pekerjaan dan industri untuk belajar melalui praktik penggunaan alat-alat AI.
Dengan kursus ini, orang akan belajar menggunakan alat AI generatif untuk mencari ide dan mempercepat tugas kerja sehari-hari. Mereka juga dapat belajar menulis perintah yang efektif dan menggunakan AI secara bertanggung jawab dengan mengenali potensi bias AI. Google AI Essentials tersedia secara global di Coursera dalam bahasa Inggris, sementara bahasa lain akan segera menyusul.
Selain Google AI Essentials, kami juga memiliki Google Career Certificates (GCC) yang menyiapkan para peserta untuk mengisi pekerjaan tingkat pemula di bidang-bidang yang berkembang pesat, seperti Analisis Data, Keamanan Cyber, atau Pemasaran Digital. Kami telah menambahkan materi baru ke dalam program sertifikat ini untuk membantu peserta mempelajari cara pekerja profesional di bidang mereka memanfaatkan AI, sekaligus memberi mereka pengalaman praktik menerapkan AI dalam skenario kerja.
Lebih dari 80% dari 230.000 lulusan GCC di Asia-Pasifik telah melaporkan dampak positif dalam karier mereka. Kini, sebagai bagian dari program GCC lokal kami di Asia-Pasifik, kami akan terus menawarkan beasiswa untuk memastikan lebih banyak orang dari kelompok masyarakat yang kurang terlayani mendapatkan akses ke berbagai keterampilan di atas. Beasiswa GCC yang tersedia saat ini maupun yang selanjutnya juga akan memberikan akses ke kursus AI Essentials.
Dampak kolaboratif kami di Asia-Pasifik
Kolaborasi intensif kami dengan mitra lokal telah memungkinkan kami menjangkau berbagai macam kelompok dengan program pelatihan digital dan materi belajar kami.
Gemini Academy adalah salah satu program peningkatan keterampilan AI kami, tempat para pengajar belajar menggunakan AI secara aman dan bertanggung jawab. Melalui program ini, kami telah melatih lebih dari 16.000 pengajar di Indonesia, Thailand, dan Filipina. Kemudian, satu lagi program kami adalah Generative AI for Educators, kursus mandiri sepanjang dua jam yang didesain untuk membantu pengajar menghemat waktu, mempersonalisasi pengajaran, dan mengembangkan pelajaran dengan alat-alat AI generatif.
Bermitra dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, kami telah menyelenggarakan Bangkit Academy, program gratis bagi siswa untuk belajar keterampilan teknis yang banyak dibutuhkan. Sejak tahun 2020, lebih dari 15.000 mahasiswa sarjana maupun kejuruan telah mengikuti program ini dan memperoleh sertifikat di bidang Machine Learning, Pengembangan Seluler, serta Komputasi Cloud. Pada tahun ini, sebuah kurikulum AI khusus akan ditambahkan ke program tersebut bagi 9.000 peserta angkatan 2024.
Kami juga bermitra dengan lembaga akademis untuk berbagi pengetahuan seputar AI. Di Taiwan, kami berpartner dengan National Taiwan University dan Dewan Sains dan Teknologi Nasional Taiwan (sebelumnya bernama Kementerian Sains dan Teknologi) untuk mengadakan AI Boot Camp tahunan bagi peneliti, dosen, dan mahasiswa. Dalam enam tahun terakhir, program ini telah menghadirkan 100+ sesi presentasi oleh 71 saintis Google dari seluruh dunia, menjangkau lebih dari 1.700 peserta. Kolaborasi ini telah menghasilkan setidaknya 10 proyek riset AI bersama tentang topik seperti humaniora digital, machine learning, dan riset chip.
Potensi pertumbuhan bagi bisnis
Keunggulan Google Cloud dalam hal AI bagi bisnis telah meningkatkan dengan pesat minat orang untuk mempelajari keterampilan Google Cloud. Hingga kini, kami telah memberikan 1,5 juta Badge Keahlian dan menghasilkan hampir 90.000 konsultan Google Cloud baru yang berketerampilan AI generatif di ekosistem kami.
Google juga memiliki sejumlah inisiatif berfokus AI yang khusus ditujukan untuk membantu startup berkembang. AI Startup School di Jepang dan Korea memberikan pengetahuan dan alat yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis kepada entrepreneur yang masih berada di tahap awal. Women Founders Fund mendukung perempuan yang memimpin startup AI di Asia-Pasifik dengan memberikan pendanaan tanpa ekuitas untuk menumbuhkan bisnis mereka, serta keterampilan AI dan teknis yang diperlukan untuk menyajikan produk mereka ke hadapan audiens global.
Untuk memanfaatkan peluang AI dengan maksimal, kami harus ikut berusaha membekali orang dan bisnis dengan keterampilan yang tepat. Dengan dukungan para mitra kami, kami ingin menjembatani kesenjangan keterampilan AI di Asia-Pasifik dan memberi semua orang kesempatan yang setara.
Untuk pertama kalinya, sebanyak 14 tim mahasiswa Indonesia mencapai semifinal Global Top 100 teams di Google Solution Challenge yang diselenggarakan oleh Google Developer Student Clubs. Setelah melewati proses seleksi dari ratusan developer dari seluruh dunia mereka akan menjalani pelatihan dengan bimbingan dari Google dan mentor-mentor yang lain untuk menyelesaikan satu atau beberapa dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) menggunakan teknologi Google. Ide-ide yang dikemukakan sangat beragam mulai dari pengelolaan sampah, kesehatan hingga bisnis peternakan ayam.
Mari berkenalan dengan beberapa developer muda yang akan mewakili Indonesia tahun ini:
Gestra (ITB) - Muhammad Hanan, Mutawally Nawwar, Muhammad Abdul Aziz Ghazali, Muhammad Zaki Amanullah
Glutara (ITB) - Michael Leon Putra Widhi, Austin Gabriel Pardosi, Margaretha Olivia Haryono, Go Dillon Audris
EduConnect (UIN Sunan Gunung Djati) - Danny Suggi Saputra, Muhammad Azhari, Devi Mulyana, Syadda Abdullah
Doko (Universitas Komputer Indonesia) - Muhammad Fariz Hartawan, Edwin Liona Jaya, Nurul Dini Kamilah, Apriana Cahya Bowo Setiadi
MainChick (Universitas Komputer Indonesia) - Zulfi Fadilah Azhar, Daffa Albari, Rissopan Panji Prayogi, Asifa Lestari
Firemate (Primakara University) - I Putu Gede Bagoes Pantera, I Putu Radika Badragitha, Kadek Angga Palguna, I Komang Adi Galang Permana
Flonn - Pubek (Universitas Brawijaya) - Naufal Afkaar, Emilia Syah Putri, Maritza Aliyya Devy, Muhammad Iqbal Muzakki
UrDentist by Ravenclaw (Universitas Brawijaya) - Nabila Nafilia Dyanti, Noory Azyza, Ahmad Sultan Mirzam Ambary, Ananda Ravi Kuntadi
Si Rene (Universitas Negeri Semarang) - Almaas Izdihar Sant, Thoriq Ibrahim Farras, Nabil Mutawakkil Qisthi, Ahmad Bagas Aditya Ilham Aulia
UpMate (Universitas Muhammadiyah Surakarta) - Muhammad Rafli Silehu, Huda Aisyah Khoirunissa
Neutrack AI Glove (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) - Firania Putri Harsanti, Pelangi Masita Wati, Arundaya Pratama Nurhasan, Muhammad Hrithik Roshan Ramadhany
LawSites (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) - Khanza Fadila Azhara, Alfira Putri Nurlita, Bayu Hadi Leksana, Diah Aulia Kusuma Putri
Circlo (Universitas Pembangunan Nasional Veteran) - Moh. Azzam Priyanto, Fahrul Firmansyah, Farras Hafish Zidane, Yanuar Hakam Rosyadi
BIN-GO (Universitas Gadjah Mada) - Daniel Tulung, Aldy Ardiansyah, Adiel Gananptura, Salma Nataya
Program bimbingan 100 tim terpilih akan diadakan selama dua bulan. Akhir Mei 2024 akan diumumkan 10 tim finalis yang akan unjuk kemampuan di Hari Demo Tantangan Solusi. Top 3 akan diumumkan 27 Juni 2024 mendatang.
Pada 20 April 2024 di Jakarta, Google Developer Groups menghadirkan pelatihan Build with AI yang dihadiri 200 developer berbakat Indonesia. Dalam pelatihan ini, para developer belajar membangun produk berbasis AI menggunakan produk terbaru dari Google. Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika yang turut hadir menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengembangkan potensi talenta lokal di bidang AI.
Nezar Patria dari Kominfo saat memberikan sambutan
“Menurut penelitian INNOMA tahun 2023, Indonesia berada di peringkat ke-2 di Asia Tenggara setelah Singapura dari segi pendanaan AI pada periode 2022-2023 dengan total kucuran dana untuk pengembangan senilai USD 7,5 Miliar,” jelasnya. “Build with AI oleh Google merupakan inisiatif yang sangat baik dan saya harapkan dapat menumbuhkan berbagai gagasan serupa,” ucap Nezar.
Joan Santoso, Director of Research and Innovation Center iSTTS juga sependapat bahwa penting bagi para developer memiliki tempat untuk saling bertukar pikiran. ”Build with AI Jakarta menjadi wadah bagi komunitas developer untuk berkolaborasi di era Generative AI,” tambahnya.
Dalam sesi workshop, para developer mendapatkan pelatihan membangun aplikasi berbasis AI atau Machine Learning berdasarkan Gemini API dan teknologi Google lainnya, seperti Vertex AI dan Open Source Model. Beberapa hal menarik meliputi:
Penggunaan Gemini Python
Dengan memanfaatkan Python SDK untuk Gemini API, developer dapat memperoleh akses ke model canggih yang membantu menyiapkan lingkungan pengembangan, mengakses API, dan memanfaatkan Gemini untuk berbagai keperluan seperti menghasilkan tanggapan teks dari input teks sederhana hingga memanfaatkan input multimodal yang menggabungkan teks dan gambar.
Kemampuan multimodal dengan Gemini
Gemini 1.0 Pro Vision memiliki kemampuan yang melampaui LLM berbasis teks. Ini membuka potensi baru untuk mendeteksi berbagai objek berbasis gambar juga foto. Beberapa hal yang bisa dilakukan seperti pemahaman tampilan antarmuka, interpretasi sebuah gambar dan abstraksi, analisis grafik dan diagram, rekomendasi gambar berdasarkan preferensi pengguna, hingga perbandingan gambar untuk menemukan kesamaan, anomali, atau perbedaan.
Bangun aplikasi tanpa server yang didukung Gemini yang terukur
Developer dapat membangun aplikasi Flask yang terukur dan didukung Gemini dari awal dengan mengintegrasikan Gemini API dari Vertex AI. Integrasi yang mulus ini memungkinkan penerapan yang mudah ke Cloud Run, sehingga semakin memudahkan simulasi penerapan aplikasi Generative AI ke produksi.
(ki-ka) Putri Alam dari Google Indonesia, Nezar Patria dari Kominfo, dan Manikantan Krishnamurthy dari Google
“Sudah lebih dari 13 tahun Google mendukung para developer di Indonesia melalui program Google Developer Groups. Program ini bertujuan untuk mengedukasi developer mengenai teknologi Google dan open source terbaru, serta mendukung pengembangan talenta dan inovasi lokal,” ungkap Manikantan Krishnamurthy, Head of Developer Ecosystem, Google, APAC. “Sudah ada 13 Google Developer Groups yang tersebar di 10 kota di Indonesia, dan lebih dari 30.000 developer berpartisipasi dalam kegiatan mereka setiap tahunnya,” tutup Mani.
Bagi para developer yang ingin ikut pelatihan menarik dari Google Developer Groups ini, bisa daftar di acara “Build with AI” berikutnya yang akan berlangsung di Surabaya dan Medan pada 4 dan 11 Mei 2024 mendatang.
Terlahir di keluarga ningrat Jawa pada tahun 1879, R.A. Kartini menjalani hidup di antara dua budaya. Ia begitu menjunjung tradisi Jawa dan keluarganya, tetapi juga sangat terpengaruh oleh persinggungannya dengan kesusastraan Barat dan ide-ide progresif dari Belanda. Kartini bermimpi membuka sekolah untuk perempuan Jawa. Ia bahkan hampir menyaksikan rencananya terwujud sebelum wafat pada usia dua puluh lima tahun. Kartini meninggalkan dunia terlalu dini, tetapi warisannya terus menyala hingga saat ini.
Sekarang, kita bisa melihat perempuan di Indonesia tidak hanya menerima pendidikan yang baik, tetapi juga menjadi pelopor dalam banyak hal. Di bidang politik, sains, olahraga, hingga kesenian, para perempuan telah menjadi pendorong kemajuan. Dan mereka berdiri di atas pundak banyak perempuan hebat lainnya – yang telah meletakkan batu landasan, meski belum sepenuhnya mewujudkan cita-cita yang diimpikan. Mereka berhasil meraih pencapaian luar biasa, baik dalam hal baru maupun dalam perjuangan panjang yang mereka jalani. Bersama-sama, perempuan pelopor dari seluruh dunia telah membangun warisan yang begitu berharga bagi generasi penerus.Untuk memperingati hari lahir Kartini ke-145, kami ingin merayakan para perempuan yang telah membuka jalan bagi kita, beserta perempuan yang terinspirasi oleh mereka.
Roissyah Fernanda Khoiroh (24) bukanlah penyandang disabilitas sejak lahir. Namun, pada suatu hari ia mengalami kecelakaan yang meruntuhkan “dunianya” dan sejak saat itu dia harus duduk di kursi roda. Perubahan ini tentu tidak mudah bagi Nanda – panggilan akrabnya.
Nanda terlahir sebagai anak pertama dari dua bersaudara. Orang tuanya adalah buruh dan pengurus kos-kosan milik sanak keluarga di Lumajang, Jawa Timur. Nanda ingin menjadi kebanggaan orang tua dengan meniti karier yang dapat memberi keluarganya taraf kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, dia sangat bersemangat untuk menjadi ahli di bidang pilihannya.
Akan tetapi, ketika tiba-tiba harus menyandang kelumpuhan, dia memutuskan berhenti kuliah sementara untuk fokus memulihkan diri baik fisik maupun mental. Dua tahun sesudahnya, dia pun melanjutkan studi di jurusan statistik, tempat minatnya terhadap machine learning tumbuh. Walau awalnya ia mengaku takut dengan mata kuliah deep learning, Nanda berhasil mengatasi kekhawatirannya seiring waktu dengan menonton banyak video deep learning di YouTube yang mengubah persepsinya. “Ternyata seru!” katanya. Kemudian, demi memperdalam pengetahuan machine learning-nya, Nanda mulai lebih mendalami bidang ini dengan mengikuti Batch 1 Bangkit 2023 untuk Machine Learning.
Setelah lulus, dia bekerja di layanan konsultasi AI Braincore.id sebagai part-time Research and Development Assistant.
Selain menjadi salah satu Lulusan Terbaik Batch 1 Bangkit 2023, Nanda juga telah mengantongi sertifikat TensorFlow Developer. Dengan rendah hati, ia berkata semua itu adalah buah dari usaha yang ia jalani. Nanda yakin bahwa hasil memuaskan akan didapat jika kita mencurahkan seluruh hati untuk apa pun yang kita kerjakan. “Kondisi fisik bukan halangan untuk ambisi saya. Saya bertekad untuk selalu fokus menjalani prosesnya, karena saya percaya hasil tidak akan mengkhianati usaha,” kata Nanda.
“Keluar dari zona nyaman tidaklah mudah,” kata Novi Listiana, seorang petani dan kreator asal Boyolali yang terpaksa mencari kembali jati dirinya setelah terus-menerus mengalami tantangan berat dan skeptisisme di sekitar penyanyi dangdut di kota kecil.
Tumbuh besar di dunia musik dan dikaruniai bakat musik yang luar biasa, Novi semangat menekuni karir sebagai penyanyi sejak usia 18 tahun. Namun, setelah tiga tahun menjalani profesi ini, ia menyadari banyak tantangan dan stigma negatif yang menyertainya. Dia tidak pernah goyah akan pilihannya hingga suatu malam dia merasakan tantangan-tantangan tersebut termanifestasi kedalam sebuah pengalaman yang mengancam keselamatan fisiknya. Saat itulah dia memaksa dirinya untuk keluar dari zona nyaman, mengevaluasi kembali pilihannya sebagai penyanyi dan mencari kembali identitasnya sambil mencari upaya untuk membantu orang tuanya yang terlilit hutang.
Menjadi seorang petani bukanlah suatu keputusan yang mudah. Tuntutan fisik untuk melakukan pekerjaan kasar selama 24/7, ditambah dengan kondisi alam yang terus berubah, membuatnya sangat skeptis terhadap kemampuannya sendiri hingga hampir menyerah. Namun ia melawan hambatan mental yang ada di dalam dirinya, terus berdedikasi untuk bertani, dan tak luput mendokumentasikan semua naik turun perjalanannya di kanal YouTube-nya yang bernama “Novi Happy Farmer”. Keaslian kisah dan sikap positifnya memenangkan hati banyak pemirsa, di mana ia memperoleh 1,09 juta subscribers dengan total lebih dari 471.556.121 total views di kanalnya dalam waktu empat tahun.
“Saya dulunya pemalu di depan kamera dan tidak tahu bagaimana harus bertindak di depan kamera. Tapi saya terus melakukannya berulang kali, hingga membuat saya merasa lebih nyaman sekarang. Ini mungkin berawal dari tekad saya untuk membantu orang tua melunasi hutangnya. Tapi saya bangga dengan diri saya yang sekarang, saya bisa mendapatkan penghasilan sekaligus melakukan hal-hal yang saya sukai, sambil menunjukkan kepada generasi muda untuk tidak malu menjadi seorang petani. Dan sebagai seorang wanita, kita tidak boleh takut untuk keluar dari zona nyaman. Karena jika kita terus hidup dalam ketakutan, kita tidak akan pernah menemukan arah jalan kesuksesan.” berbagi Novi.
Meski kondisi perempuan telah jauh lebih baik saat ini, kita harus ingat bahwa jalan masih panjang. Sambil merayakan kemajuan yang telah kita capai bersama sebagai masyarakat, kita juga harus terus berusaha untuk memastikan kemunculan para penerus. Untuk itu, YouTube meluncurkan sebuah serial dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini” yang menyoroti lima kreator YouTube dari latar belakang yang berbeda-beda. Mereka berbagi kisah masing-masing dalam melepaskan diri dari kekangan & batasan yang ada di masyarakat, seperti halnya Kartini memperjuangkan hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan, berpolitik, dan bebas dari belenggu norma.
Lima kreator ini adalah Nessie Judge, Novi Petani Happy, Arih Lystia, Irene Komala, dan Nadhira Afifa. Kisah mereka akan dirilis pada 19 April 2024, eksklusif di YouTube Indonesia. Jangan lewatkan, ya!
Di Google Play, kami juga menyoroti aplikasi Tentang Anak dalam halaman #MadeInIndonesia bulan ini. Sebuah aplikasi kehamilan dan parenting yang memiliki fitur lengkap mulai dari pemantauan tumbuh kembang, skrining autisme & perkembangan, akses gratis ke dokter anak, hingga platform terkurasi untuk produk anak. Lihat juga aplikasi lokal menarik lainnya yang berfokus untuk memberdayakan dan memaksimalkan potensi perempuan Indonesia, mendorong mereka untuk berjuang demi diri sendiri dan masyarakat di sekitar mereka.
Kami harap kita semua dapat berkontribusi untuk meneruskan semangat Kartini, memperjuangkan perubahan yang kita inginkan di dunia. Bersama-sama, kita dapat mengupayakan masa depan yang sepenuhnya menghormati dan merayakan peran dan hak perempuan.
Selamat Hari Kartini!