“Di Bangkit, saya mempelajari cloud computing secara umum dengan memahami bagaimana sebuah sistem IT terbentuk. Karena basic saya awalnya lebih berfokus ke software engineering, bukan system engineering, hal inilah yang bisa dikatakan sebagai tantangan sendiri. Namun, mempelajari seluk beluk sistem tersebut membuka pikiran saya tentang IT. Kehadiran Instructor-Led Training, tech class, soft skill course, dan English Session juga menambah keseruan belajar selama 900 jam di program ini.”
Setelah sukses menuntaskan kiprahnya di Bangkit, Cahya mengambil sertifikasi Associate Cloud Engineer (ACE) dan melamar magang di PricewaterhouseCoopers Indonesia. Setelah menjalani serangkaian proses rekrutmen, akhirnya Cahya diterima sebagai IT Infrastructure VE Intern. Dia bertanggung jawab untuk menerapkan dan memelihara sistem IT.
“Saat wawancara dilakukan, proyek puncak saya di Bangkit menarik minat perekrut saya. Dia mengajukan banyak pertanyaan tentang detail produk saya dan bagaimana membangun sistem. Siapa sangka proyek itu membantu saya diterima di perusahaan ini,” tutup Cahya.
Bangkit adalah program kolaborasi dengan para founding partners yaitu Kemendikbud Ristek, GoTo dan Traveloka untuk membantu Indonesia mencetak talenta digital yang andal. Diperkenalkan pada tahun 2020, Bangkit menawarkan 3 pilihan jalur pembelajaran yaitu Machine Learning, Mobile Development dan Cloud Computing. Informasi lebih lengkap tentang Bangkit dapat disimak di sini.