
“Alasan belajar Android sebenarnya cukup simple, selain menyokong pekerjaan dan supaya bisa up-to-date dengan teknologi Android terkini dan ingin menggunakannya untuk kerja lagi,” ungkap Wendy.
Wendy dan timnya juga aktif mengikuti hackathon. Salah satunya HackJAK dari Pemprov DKI Jakarta untuk membuat aplikasi Android, meskipun tidak berhasil. Ia akhirnya vakum kembali karena tuntutan pekerjaan yang berfokus pada pengembangan web.
Wendy lalu mendapatkan informasi mengenai #JuaraAndroid dari referensi program sejenis bernama #JuaraGCP. Dengan jarak satu minggu sebelum program #JuaraAndroid dimulai, Wendy mendaftarkan dirinya dengan tekad bisa kembali belajar dan mencari tahu trend Android terkini.

#JuaraAndroid sendiri adalah program belajar mandiri online untuk membantu developer baru mempelajari Pengembangan Android (Android Development). Program ini ditujukan bagi peserta yang ingin belajar tentang cara membuat aplikasi Android, atau bagi developer profesional yang ingin meningkatkan keterampilan mereka dalam bahasa pemrograman Kotlin.
Selama 30 hari, Wendy mengikuti rangkaian sesi program #JuaraAndroid yang difasilitatori oleh pakar pemrograman dari Google dan perusahaan teknologi ternama di Indonesia. Wendy dan peserta lainnya mendapatkan materi tentang pemrograman Android dasar, cara mengembangkan aplikasi, hingga cara memasukkan aplikasi mereka ke Play Store.
“Di program tersebut, kami juga sampai diminta untuk membuat aplikasi secara mandiri dan tidak dibatasi harus membuat aplikasi apa,” jelas Wendy. “Dan yang paling menarik dan penting, aplikasi harus ditaruh di provider repositori seperti github, gitlab, atau lainnya, dengan kode yang dibuat publik sebagai tanda bahwa proyek final sudah dikerjakan.”
Wendy sendiri berhasil meluncurkan aplikasi dari proyek finalnya, yaitu "What I've Learned". Ia sangat terbantu karena sudah memiliki akun Google Play Developer sebelumnya, dan ia juga menaruh kode aplikasinya di github.
Ada beberapa tantangan yang juga dialami Wendy saat mengikuti program, terutama masalah resource yang dibutuhkan. Misalnya, seperti hardware, butuh komputer yang cukup mumpuni untuk mengelola program Android. Apalagi bila harus menggunakan emulator karena tidak punya perangkat aslinya. Ada juga kendala resource berupa infrastruktur karena peralatan yang digunakan harus diunduh, dan butuh storage dan internet yang cepat. Namun, selama sesi pelatihan juga dibantu dengan materi yang sudah matang dan ada komunitas yang mau berbagi ilmu, jadi prosesnya tidak terasa terlalu sulit.

“Program #JuaraAndroid ini sebenarnya sudah bagus banget karena membuat kita lebih melek lagi tentang pengembangan aplikasi Android terkini seperti apa. Dan juga, pembelajaran tentang Android atau aplikasi mobile secara umum sangatlah penting di masa kini, karena target pasar dan peluang kita itu sangat besar sekali,” tutup Wendy.
Setelah menyelesaikan program pelatihan #JuaraAndroid, kini Wendy menjadi instruktur Full Stack Javascript (FSJS) di sebuah bootcamp di Hacktiv8 sembari menjadi mentor React Developer di program Digital Talent Scholarship (DTS) dari Kominfo.