Memperingati Hari Nasional UMKM pada 12 Agustus 2021, tiga peserta program Dukung UMKM Indonesia Timur berbagi pengalaman mereka kembali bangkit di era pandemi.
Kota Manado terkenal dengan sumber daya alam yang melimpah berupa rempah dan hasil laut. Rasa cinta terhadap sumber daya alam ini membuat Erwin Sandag, Co-owner Meldeb Kitchen, bersama istrinya, Debbie, melihat potensi untuk mengolah rempah dan hasil laut tersebut menjadi oleh-oleh khas Manado, yaitu sambal dan abon khas Sulawesi Utara.
“Kami bangga bisa membuat dan memproduksi makanan khas daerah kami untuk dinikmati oleh banyak orang. Seperti rendang yang sudah terkenal hingga ke luar negeri, kami pun bercita-cita untuk membawa sambal dan abon khas Manado ini ke kancah internasional agar bisa dinikmati oleh siapa pun dan di mana pun,” ungkap Erwin.
Sejak mendirikan Meldeb Kitchen, Erwin fokus melakukan penjualan online dengan memanfaatkan teknologi sebagai strategi bisnis. Ia memanfaatkan kata kunci yang biasa digunakan orang saat mencari produk yang berhubungan dengan produknya, seperti “oleh-oleh khas Manado”, “sambal roa”, dan “sambal cakalang”, lalu didaftarkan sebagai Google Bisnisku sehingga langsung menampilkan merek, kontak, dan produknya. Tidak hanya itu, Erwin juga memanfaatkan media untuk mempromosikan produknya dan memasarkannya di berbagai e-commerce dan layanan pesan antar makanan online. Strategi ini dilakukan untuk menjangkau konsumen dalam kota, seluruh Indonesia, hingga luar negeri.
Cita-cita Erwin membawa oleh-oleh khas Manado untuk dikenal oleh konsumen luar negeri telah dimulai sejak tiga bulan terakhir. Ia mulai memasarkan produknya ke Malaysia menggunakan e-commerce dan melihat sambal roa menjadi favorit konsumen di sana. Namun, perjalanan ini masih panjang. Erwin ingin Meldeb Kitchen bisa menjangkau lebih banyak negara.
Itulah yang mendorongnya mengikuti program Dukung UMKM Indonesia Timur. Program yang menyediakan pelatihan bagi pelaku UMKM yang tertarik melakukan ekspor ini menjadi pilihan bagi Erwin untuk mengetahui lebih dalam proses pengiriman produk ke luar negeri.
“Ikut program ini menjadi langkah lanjutan untuk meraih mimpi kami. Untuk memasarkan produk ke luar negeri, dibutuhkan surat edar. Untuk itulah kami mengikuti program ini. Di sini, kami belajar dari para mentor yang telah berpengalaman di bidang ekspor sehingga bisa mengetahui ketentuan dan aturan dalam ekspor produk,” jelas Erwin.
Menembus pasar ekspor bukanlah hal yang mudah. Selain aturan yang harus dipenuhi, kualitas produk menjadi hal penting untuk bisa diterima di pasar luar negeri. Meldeb Kitchen selalu menggunakan bahan baku premium dan proses produksi dilakukan secara handmade dengan tetap mengutamakan standar industri dan higienitas produk. Ini menjadi nilai jual produk-produknya agar bisa diterima oleh konsumen dan siap dikirim ke luar negeri.
Tidak hanya mempelajari proses ekspor, melalui program ini Erwin juga semakin memahami penggunaan Google Trends, Google Maps, dan Google Analytics. Meski telah menggunakan strategi pemasaran digital sejak awal, tidak dipungkiri pandemi COVID-19 turut menghantam Meldeb Kitchen. Menurunnya wisatawan lokal ke Kota Manado berdampak terhadap penurunan penjualan melalui layanan pesan antar makanan online. Namun, dengan memperdalam kemampuan strategi pemasaran digital melalui program ini, telah membantu Erwin untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualan ke luar kota.