Meningkatkan keutamaan supply chain dan infrastruktur digital bagi retailer Indonesia yang ingin mentransformasikan bisnisnya
Dua belas bulan terakhir ini merupakan waktu bersejarah bagi industri ritel. Pandemi telah mempercepat tren digital yang awalnya diperkirakan oleh kalangan industri akan membutuhkan waktu bertahun-tahun, sehingga memisahkan retailer yang unggul dan yang tidak. Sebagai contoh, Kementerian Informasi dan Informatika Republik Indonesia menyatakan bahwa transaksi penjualan online naik hingga 400% sejak dimulainya pandemi.
Untuk memahami dampak COVID-19 pada industri ritel Indonesia, kami meminta The Harris Poll untuk mensurvei eksekutif ritel terkait tantangan dan peluang yang mereka hadapi pada tahun 2020. Berikut adalah beberapa temuan utama kami:
COVID-19 memperlihatkan kelemahan industri retail dan memicu kekhawatiran global
Seperti kebanyakan industri, menyebarnya COVID-19 yang terjadi secara tiba-tiba mengejutkan sebagian besar kalangan retail, sekaligus memperlihatkan kelemahan besar pada infrastruktur mereka. Hanya setengah dari responden eksekutif ritel yang disurvei di Indonesia (52%) merasa bahwa perusahaan mereka telah dilengkapi dengan alat yang tepat untuk menjaga kelangsungan bisnis di tahap awal pandemi.
Ketika perintah untuk tetap di rumah saja menciptakan efek riak di kalangan industri, terutama di bidang e-commerce, ada banyak retailer yang berupaya mempercepat dan memodernkan infrastruktur e-commerce-nya. Hampir semua eksekutif ritel yang disurvei (99%) mengatakan bahwa perusahaan mereka segera bertindak untuk mempersiapkan lonjakan traffic konsumen online selama periode-periode penjualan penting, biasanya dengan mempersiapkan infrastruktur situs web (42%), menawarkan opsi pemenuhan tambahan (56%), dan bekerja sama dengan vendor teknologi untuk memastikan kapasitas infrastruktur yang memadai (46%).
Kerumitan supply chain menjadi ketakutan terbesar kalangan retail
Meskipun merasa lebih siap, semua eksekutif ritel yang disurvei (100%) menyatakan bahwa kekhawatiran terkait COVID-19 masih terus membayangi. Terutama terkait masalah supply chain (63%) dan kemampuan untuk memenuhi pesanan tepat waktu (61%).
98% eksekutif ritel setuju bahwa retailer online membutuhkan supply chain yang efisien untuk menyediakan produk kepada pelanggan secara tepat waktu. Itulah sebabnya mengapa ada banyak retailer yang berupaya mengurangi kerumitan supply chain dengan cara-cara berikut: 69% meningkatkan penggunaan teknologi untuk perencanaan logistik; 76% memperluas kemitraan dengan supplier; dan 50% menambahkan teknologi untuk meningkatkan perencanaan, prediksi, atau visibilitas.
Namun, tetap saja mayoritas eksekutif ritel merasa khawatir dengan kelangsungan supply chain perusahaan mereka selama periode volume penjualan tinggi (68%). Hampir separuh eksekutif ritel di Indonesia (47%) mengatakan bahwa mereka khawatir tidak dapat mengelola inventaris dengan efektif, dan lebih dari separuh responden khawatir bahwa pandemi semakin mempersulit manajemen inventaris (65%).
Membantu Kalangan Retail di Indonesia untuk Meningkatkan Skala Bisnis, Berinovasi, dan Bertumbuh
Pada tahun 2020, kami membantu meredakan kekhawatiran pelanggan kami terkait banyak masalah yang diuraikan dalam penelitian.
SIRCLO memahami berbagai tantangan yang muncul akibat pekerjaan mereka dalam mengelola saluran e-commerce berbagai brand. Perusahaan penyedia solusi e-commerce ini menawarkan solusi end-to-end berbasis data yang mencakup data warehouse dan manajemen pesanan, pengantaran barang, dan banyak lagi. Bekerja sama dengan Google Cloud, mereka tidak hanya memanfaatkan fitur load balancing dan penskalaan otomatis dari Google Kubernetes Engine untuk melayani basis pengguna yang terus berkembang pesat dengan lebih baik, tetapi juga alat analisis data cerdas kami dan kemampuan platform data warehouse yang andal untuk mengotomatiskan pelaporan dan mendorong efisiensi yang signifikan secara menyeluruh.
Dengan diluncurkannya region Google Cloud di Jakarta tahun lalu, SIRCLO memutuskan untuk melangkah lebih jauh dan menawarkan Magento Commerce yang dihosting di Google Cloud kepada pelanggan retailnya. Transmarco Group adalah salah satu contoh pelanggan SIRCLO yang telah diuntungkan oleh kemitraan antara SIRCLO dengan Google Cloud. Terlepas dari tantangan ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi saat ini, jumlah item yang terjual naik 30%, konversi online tahunan naik 2,5%, dan jumlah transaksi juga naik 3 kali lipat. Bekerja sama dengan iCUBE by SIRCLO, Transmarco Group meluncurkan platform Magento Commerce yang dihosting di Google Cloud dan mampu meningkatkan skala bisnis mereka dengan tetap mengutamakan kecepatan dan keamanan.
"Model bisnis kami terus berkembang. Kami ingin menjadi yang terbaik di bidang e-commerce Indonesia dengan berpikir jauh ke depan dan mengembangkan produk inovatif yang diinginkan konsumen di masa depan," ujar Leontius Pradhana, Chief Product Officer di SIRCLO.
Contoh bagus lainnya adalah TaniHub, marketplace online berbasis aplikasi yang dapat digunakan petani dan produsen untuk menjual produk ke retail, grosir, dan pelanggan individu; serta orang-orang untuk membeli buah-buahan, sayur-mayur, beras, daging, boga bahari, dan lain-lain. Dengan membangun platform e-commerce di Google Cloud dan memanfaatkan alat analisis data kami, TaniHub dapat meningkatkan skala bisnis dengan efisien dan memperoleh insight yang dapat ditindaklanjuti dari permintaan pelanggan untuk memberikan pengalaman terbaik, bahkan di saat puncak traffic permintaan selama pandemi COVID-19.
Sirclo juga terus memantau tren pemasaran dan, pada tahun 2020, menemukan bahwa ada semakin banyak konsumen yang lebih suka melakukan pembelian melalui platform chat. Mereka pun mulai mengembangkan aplikasi SIRCLO Chat, yang dapat digunakan para penjual di Indonesia untuk mengembangkan bisnisnya dan meningkatkan penjualan melalui platform pengiriman pesan. Dengan menggunakan Dialogflow, Sirclo terus memastikan bahwa setiap pertanyaan pelanggan dijawab dengan cepat dan akurat. Leontius juga menambahkan, "Sistem kami dijalankan oleh tim kami sendiri dan para engineer kami benar-benar difokuskan untuk memberikan nilai tambah pada bisnis dengan menemukan berbagai solusi baru untuk meningkatkan produk kami. Pada akhirnya, semua ini akan membuat bisnis kami terus tumbuh, menjadi lebih untung, dan meraih pelanggan baru yang menyukai platform kami."
Download laporan lengkapnya di sini untuk perincian data di Indonesia, India, Amerika Serikat, Inggris Raya, Jerman, Prancis, dan Brasil.