Hari ini Google meluncurkan Travel Insights with Google, sebuah situs web yang menyediakan data dan analisis global untuk industri pariwisata dan perjalanan. Situs web baru ini dibuat untuk membantu pengguna memahami potensi permintaan konsumen perjalanan dan memanfaatkan alat-alat yang ada untuk menyusun rencana ke depan.
Situs web ini memiliki tiga alat penyedia data dan analisis:
Destination Insights - Alat ini akan memberikan gambaran jelas tentang asal utama permintaan untuk suatu destinasi, dan destinasi di dalam negara yang paling banyak menarik minat kunjungan. Informasi ini akan membantu industri memetakan kemungkinan pembukaan kembali rute tertentu dan membuat pilihan mengenai tempat yang paling strategis untuk berkomunikasi dengan calon pengunjung yang potensial.
Hotel Insights - Hotel Insights didesain untuk membantu hotel dari segala ukuran, terutama hotel kecil dan independen, memahami asal permintaan kamar atau properti mereka serta mengetahui cara menargetkan upaya pemasaran mereka dalam merencanakan pemulihan bisnis.
Travel Analytics Center - Travel Analytics Center, yang tersedia bagi partner komersial Google di sektor perjalanan, akan memungkinkan organisasi untuk mengombinasikan data akun Google mereka sendiri dengan data dan analisis permintaan Google yang lebih luas. Dengan begitu, mereka dapat memperoleh gambaran lebih jelas tentang cara mengelola operasi sekaligus menemukan peluang untuk menjangkau calon pengunjung.
Selama beberapa minggu terakhir, sejumlah organisasi pariwisata dan perjalanan global - UNWTO, Sekretariat ASEAN, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam, Badan Pariwisata Singapura, Biro Pariwisata Taiwan, dan lain-lain - telah mendapatkan akses awal ke alat Destination Insights. Banyak dari partner ini sudah menggunakan alat tersebut untuk mendapatkan informasi mendalam tentang permintaan perjalanan masuk dan keluar dari negara mereka.
“Dalam hal pemulihan pariwisata, saya percaya teknologi digital bisa menjadi bagian dari solusi. Alat Destination Insights yang dikembangkan Google adalah salah satunya. Alat ini sangat berguna karena membantu semua pemain industri perjalanan memahami tren permintaan real-time dan perkembangan situasi industri perjalanan di tengah pandemi," jelas Wishnutama Kusbandio, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Alat Destination Insights menunjukkan bahwa permintaan domestik di Indonesia mulai beranjak pulih ke level 2019, dan minat telah meningkat dalam dua minggu terakhir. Destinasi teratas adalah objek wisata pantai, di mana Bali menjadi tujuan nomor 2 dengan pertumbuhan 50% dalam dua bulan terakhir.
“Industri perjalanan global sangat terdampak oleh COVID-19. Namun, kami melihat ada sejumlah harapan dengan naiknya penerbangan domestik banyak negara serta upaya pemerintah untuk mencari cara membuka perjalanan internasional secara aman,” jelas Randy Jusuf, Managing Director, Google Indonesia. “Selain menyajikan alat penyedia data dan analisis, situs web ini akan menjadi destinasi terpusat untuk resource Google lainnya, termasuk kursus-kursus pelatihan keterampilan dari Grow with Google dan Program Akselerasi pariwisata kami bersama Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO).”
Sepanjang 2020, Google telah meluncurkan berbagai alat dan fitur baru untuk mendukung industri perjalanan global. Beberapa di antaranya adalah penyediaan imbauan perjalanan di Google Search, penawaran harga diskon bagi pemberi pertolongan pertama, dan perubahan kebijakan pembatalan hotel dan penerbangan.