Industri ritel sedang mengalami transformasi. Konsumen sekarang lebih ingin tahu, lebih menuntut, dan lebih tidak sabar. Mereka ingin bisa mendapatkan rekomendasi atau bantuan untuk menemukan apa yang mereka cari. Maka dari itu, retailer perlu menggunakan data untuk menyajikan pengalaman berbelanja yang kaya dan menarik bagi konsumen agar bisa tetap kompetitif.
Megawaty Khie saat memaparkan “Solving for Retail Transformation with Google Cloud”
Akibat hal ini, retailer tradisional yang lahir di era ritel fisik - serta retailer baru yang lahir di era digital - semakin mengandalkan cloud untuk menyajikan pengalaman berbelanja yang bisa diakses kapan saja, omnichannel, dan berfokus pada pelanggan. Bahkan, retailer di Indonesia, termasuk Alfamart, Blibli, Bukalapak, CT Corp, Tokopedia, Warung Pintar, dan banyak lagi telah memanfaatkan Google Cloud untuk memaksimalkan potensi mereka.
Diskusi panel bersama Andi Rustandi Djunaedi Blibli.com, Bambang Setyawan Djojo Alfamart bersama Megawaty Khie Google Cloud Indonesia
Meningkatkan aspek operasional Alfamart dengan menggabungkan online dan offline
Seiring meningkatnya pengaruh digital terhadap penjualan—serta semakin populernya opsi belanja baru seperti “beli online, ambil di toko” atau “antar dari toko”—semakin meningkat juga tekanan terhadap rantai suplai retailer. Contoh yang bagus adalah kerjasama Alfamart dan Gojek yang memungkinkan barang belanjaan dari toko Alfamart terdekat diantarkan ke pelanggan. Untuk memastikan data stok mereka diperbarui secara real-time, Alfamart memakai teknologi Cloud untuk melakukan merencanakan stok secara akurat dan menjaga kelancaran rantai suplai.
Bicara tentang toko, bagi retailer tidak ada yang lebih penting dari memastikan bahwa personel toko mereka bisa berkolaborasi dengan efisien dan efektif. “Dengan G Suite, kami mampu mengurangi biaya terkait komunikasi sebesar 10-15% dan meningkatkan kemampuan tenaga kerja kami,” kata Bambang Setyawan Djojo, International Business and Technology Director, Alfamart
Memampukan Blibli meraih pertumbuhan pendapatan digital dan omnichannel
Traffic ke aplikasi seluler dan aplikasi belanja retailer pada musim belanja melonjak ke tingkat yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan periode normal, dan masalah ketersediaan atau skalabilitas bisa berujung pada hilangnya penjualan senilai miliaran rupiah.
Kemampuan untuk dengan cepat menerapkan strategi baru dan mengimplementasikan fitur-fitur inovatif sangat penting untuk menjaga keunggulan dalam pasar di lingkungan bisnis yang dinamis. Sebagai pemain di bisnis e-commerce, aspek operasional Blibli sangatlah dinamis sehingga memerlukan dukungan infrastruktur yang fleksibel, yaitu berupa platform cloud yang fleksibel yang bisa memproses data secara real-time. Hal ini memampukan Blibli untuk memproses data secara instan dan menjalankan aplikasi secara efisien sehingga dapat merespons peluang pasar secara akurat.
“Dengan platform komputasi Google Cloud, kami bisa memindahkan, membuat, dan menjalankan aplikasi dan data kami secara dinamis, aman, andal, dan sesuai skala yang diperlukan. Hal ini pada akhirnya memungkinkan kami untuk memenuhi tuntutan pelanggan kami, yaitu pengalaman berbelanja yang bebas gangguan,” kata Andi Rustandi Djunaedi, VP R&D Blibli.com.
“Selain itu, dengan omnichannel – atau integrasi saluran penjualan online dan offline – sebagai strategi masa depan Blibli, tersedianya platform cloud yang responsif menjadi penting bagi pemrosesan data dan API yang masuk, bukan hanya dari platform online-nya sendiri, namun juga dari partner penjual offline. Saat ini, layanan omnichannel Blibli terdiri dari Blibli InStore, Blibli Click & Collect, dan BlibliMart, semuanya memerlukan solusi dan infrastruktur yang fleksibel untuk secara terus-menerus memproses data dalam volume yang tinggi,” tambah Andi.
Andi Rustandi Djunaedi, Megawaty Khie, dan Bambang Setyawan Djojo berfoto bersama seusai acara
Region GCP di Jakarta untuk membantu retailer menyesuaikan skala dengan cepat dan andal
Untuk bisa terus bersaing di pasar ritel masa kini diperlukan adanya penggunaan teknologi untuk memecahkan masalah-masalah besar. Google terus berinovasi dan menyediakan alat-alat bagi masing-masing industri yang membantu retailer untuk tidak hanya mengikuti persaingan, namun juga memenangkan persaingan yang dinamis tersebut.
Salah satu cara kami melakukan hal ini adalah dengan rencana peluncuran region GCP di Jakarta. Dengan platform komputasi Google Cloud, retailer bisa memindahkan, membuat, dan menjalankan aplikasi dan data secara dinamis, aman, andal, dan dalam skala global. Region yang rencananya akan diluncurkan pada paruh pertama 2020 ini akan terkoneksi dengan backbone khusus milik Google yang andal dan aman serta akan memudahkan perusahaan dalam berinovasi dengan adanya bantuan dari tim penjualan dan dukungan lokal.
“Region Jakarta ini akan menghadirkan keunggulan produk dan layanan GCP bagi bisnis yang beroperasi di Indonesia, memberikan kecepatan dan ketersediaan yang diperlukan untuk bisa berinovasi dengan lebih cepat, membuat aplikasi yang berperforma tinggi, dan melayani pengguna di Indonesia dengan baik,” kata Megawaty Khie, Country Director Google Cloud di Indonesia