Sekarang ada semakin banyak perusahaan yang menerapkan model bekerja dari rumah untuk para karyawannya. Bagi mereka yang tidak terbiasa dengan konsep bekerja dari rumah untuk jangka waktu lama, perubahan pola kerja seperti ini bisa menjadi transisi yang menantang.
Di Google, kami ingin memahami lebih jauh pengaruh pola kerja dari rumah terhadap kinerja tim. Oleh sebab itu, tim People Analytics kami melakukan penelitian dengan mewawancarai 5.000 karyawan dari berbagai perusahaan, untuk mengetahui apa saja tantangan yang muncul ketika kita harus berkolaborasi dengan teman kerja dari zona waktu dan lokasi yang berbeda. Setelah melakukan studi selama dua tahun, kami menemukan bahwa bekerja dari rumah ternyata sama efektifnya dengan bekerja di kantor, tetapi prosesnya belum tentu mudah atau menyenangkan.
Tantangan yang biasanya muncul ketika harus bekerja dari rumah adalah, mereka tidak tahu harus mulai dari mana: “Apa saja yang harus saya tanyakan ketika bekerja dari rumah? Apa saja hal-hal penting yang harus saya lakukan saat bekerja dari rumah?” Untuk membantu karyawan di perusahaan besar atau kecil beradaptasi dengan pola kerja dari rumah, berikut lima tips profesional yang juga patut dicoba:
Bicaralah dengan satu sama lain
Memulai dengan percakapan ringan dapat membantu. Walau bekerja di rumah, ciptakanlah peluang untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan kerja seperti saat di kantor.
- Mulailah rapat video call dengan pertanyaan ringan yang bersifat personal. Misalnya, “Hei, apa kabar kalian semua?” atau “Ada berita menarik apa nih belakangan ini?”
- Pertimbangkan untuk membuat grup chat yang selalu “aktif” untuk menjawab berbagai pertanyaan terkait pekerjaan, atau sekadar menyampaikan pesan-pesan lucu dan menarik.
Pastikan Anda hadir dan tetap menyimak
Ketika bekerja secara virtual, terkadang tanda-tanda kehadiran akan hilang terutama saat kita mematikan mikrofon, atau saat fokus ke layar laptop.
- Nyalakanlah mikrofon dan simaklah penjelasan teman-teman satu tim. Anda bisa membalasnya dengan menganggukkan kepala, atau menjawab dengan bergumam seperti “mmmhmm, ya”, atau “Wah, ide bagus tuh”, itu sudah cukup.
- Simpan atau jauhkan ponsel Anda saat sedang konferensi video, kecuali Anda menggunakan ponsel untuk mencatat poin-poin penting.
- Pastikan Anda terlihat dengan jelas di layar konferensi video. Zoom wajah Anda hingga terlihat jelas, lakukan kontak mata, dan ekspresikan reaksi Anda dengan jelas.
Jangan lupakan rekan yang lokasinya jauh
Terkadang anggota tim yang tinggal di lokasi yang jauh dapat mengalami kesulitan untuk menyampaikan pendapatnya saat rapat, karena sering kali mereka mengalami kendala tertentu. Oleh karena itu, Anda bisa membantu dengan memberi mereka kesempatan untuk bicara.
- Ketika rapat sudah masuk ke tahap diskusi, dahulukanlah rekan yang lokasi rumahnya paling jauh untuk bicara dan menyampaikan pendapatnya.
- Jika Anda melihat ada rekan satu tim yang ingin bicara, berhentilah sejenak dan beri mereka kesempatan.
- Jangan lupa sapa mereka. Kirimkan pesan instan untuk menyemangati rekan-rekan satu tim. Itu bisa berupa artikel terkait project yang sedang dikerjakan, atau bahkan foto-foto lucu, agar suasana tetap cair dan menyenangkan.
Tetapkan aturan tim
Aturan dapat memperjelas ekspektasi kerja tim. Namun terkadang aturan ini tidak ditetapkan dengan jelas, sehingga dapat membingungkan rekan satu tim.
- Dorong anggota tim untuk membuat aturan terkait komunikasi atau pengambilan keputusan (mis. Kapan waktu untuk menjawab email/berhenti berkomunikasi, dan alur penyampaian informasi di zona waktu yang berbeda).
- Tetapkan aturan terkait waktu rapat di luar jam kerja yang boleh atau tidak boleh diikuti oleh anggota tim.
Makan bersama sambil video call
Coba atur rapat tanpa agenda untuk sekadar menanyakan kabar.
- Veronica Gilrane, manajer People Innovation Lab di Google yang memimpin penelitian ini, mengatakan bahwa seminggu sekali ia mengadakan rapat tanpa agenda khusus untuk sekadar menanyakan kabar teman-teman satu timnya.
- Ia juga mendorong rekan-rekan satu timnya yang tinggal di lokasi berbeda untuk video call sambil sarapan atau makan siang, guna mempererat ikatan sesama anggota tim. Menurutnya, bisa melihat wajah rekan satu tim, walau rasanya tidak sama seperti bertemu langsung, tetap membantu. Anda dapat membaca emosinya sekaligus mengetahui keadaan mereka.