Setelah mengikuti pelatihan dari Womenwill dan Gapura Digital di Mataram, Laely baru merasa bisa mengoptimalkan penggunaan aplikasi Google Bisnisku. Sejak saat itu, Rinjani Garden mendapatkan kunjungan dari banyak calon pelanggan terutama dari wisatawan mancanegara yang menemukan lokasi penginapannya dari Google dan omsetnya pun meningkat hingga 40%.
Suasana penginapan di Rinjani Garden
Maza ingin menghadirkan perhiasan mutiara yang berbeda dan terjangkau di Lombok
Maza Handcrafted Pearl & Jewelry adalah UMKM di bidang pengrajin perhiasan mutiara buatan tangan yang didirikan oleh Luberty Budi Utana (40). Selain kecintaannya pada mutiara dan perhiasan, usaha ini ia dirikan untuk menepis anggapan bahwa mutiara memiliki harga yang sangat mahal. Perempuan yang biasa disapa dengan Maza ini ingin menghadirkan perhiasan mutiara yang memiliki desain yang berbeda dengan pengrajin mutiara lainnya dan tentunya memiliki harga yang lebih terjangkau.
Luberty Budi Utana, pemilik Maza Handcrafted Pearl & Jewelry
Sempat merasa sudah tidak muda lagi dan tidak dapat bersaing dengan generasi muda, pada Maret 2019, Maza memutuskan untuk mengikuti pelatihan dari Womenwill dan Gapura Digital. Setelah mengikuti pelatihan tersebut, Maza merasa lebih percaya diri untuk online dan mulai mendapatkan pesanan dari Australia dan Malaysia. Ia juga menyadari pentingnya manajemen pemasaran dan menjadi kreatif dengan memberi nama produk-produknya agar menciptakan rasa penasaran di antara para calon pelanggan. Omset usahanya juga meningkat sebesar 50%.
Maza sedang membuat perhiasan mutiara sendiri
Merasa bisnisnya terlihat lebih profesional dan kredibel setelah ikut pelatihan
Lombok Orchid didirikan oleh Indah Trisnawati (37) pada 2010. Perempuan kelahiran Sragen ini mendirikan usaha tanaman jenis anggrek karena kegemaran suaminya untuk merawat tanaman anggrek. Meski usahanya sempat terpuruk pada 2015, Indah berusaha untuk bangkit kembali dan mulai memperbaiki manajemen bisnisnya. Perlahan namun pasti, usahanya beranjak naik. Indah menggunakan hasil keuntungannya dengan sebaik mungkin. Ia tetap hidup sederhana dan menggunakan keuntungannya untuk membeli bibit anggrek agar mengurangi kebutuhan impor bibit anggrek lagi.
Indah Trisnawati, pemilik Lombok Orchid
Pada Maret 2019, Indah mengikuti pelatihan dari Womenwill dan Gapura Digital. Sejak mengikuti kedua pelatihan tersebut, Indah merasa bisnisnya sekarang terlihat lebih profesional dan kredibel. Indah mulai memasarkan produknya ke instansi pemerintah, tidak hanya menjual tetapi juga menyewakan tanaman anggrek bagi yang membutuhkan. Indah mulai membudidaya tanaman anggrek sendiri untuk meningkatkan keuntungan. Banyak calon pelanggan yang datang ke Lombok Orchid setelah mengetahui lokasinya dari hasil pencarian Google dan omset pun meningkat sampai dengan 50%. Indah juga berencana untuk berekspansi ke Sumbawa dan Bima.
Indah sedang melayani pelanggan
Sherly belajar tentang nilai kepemimpinan hingga menjalankan bisnis dari Google Primer
Sherly Shanty (30) meninggalkan jabatan dosen kebidanan di salah satu akbid swasta di Mataram untuk mengembangkan bisnis durian di Lombok. Sherly memulai usahanya sebagai seorang reseller pancake durian dan melihat peminat durian Lombok ternyata sangat banyak sedangkan musim durian tidak terlalu panjang membuat insting bisnis Sherly bergejolak dan sehingga ia memutuskan untuk memulai usaha Rumah Durian Lombok.
Sherly Shanty, pemilik Rumah Durian Lombok
Sherly mengikuti pelatihan dari Womenwill dan Gapura Digital pada Maret 2019 untuk belajar tentang cara mengelola bisnisnya dan mempelajari sistem pemasaran digital. Menurut Sherly, Google Bisnisku lebih efektif dibandingkan dengan Facebook dan Twitter karena ia merasa lebih dekat dengan pelanggannya. Dia juga memanfaatkan YouTube untuk memperkenalkan bisnisnya, mulai dari cara mengemas produk, memenuhi standar kebersihan, hingga memperlihatkan SOP yang ia gunakan secara profesional. Sherly mempelajari tentang nilai-nilai kepemimpinan dan bagaimana menjalankan bisnis dengan penuh percaya diri.
Suasana di rumah produksi Rumah Durian Lombok
Saat ini, Rumah Durian Lombok sudah memiliki 24 karyawan dan bekerja sama dengan 9 mitra agen, 111 mitra aktif, dan hadir di 24 toko dan 1 mall di Lombok, NTB. Sherly juga berencana untuk membangun pabrik yang lebih besar dan berekspansi ke NTT dan Papua.