Setiap touch point di sepanjang perjalanan ini penting, namun website Produsen Peralatan Asli (OEM) sering kurang berpengaruh. Menurut penelitian yang sama, situs OEM menempati urutan ke-7 dalam hal kepentingan bagi pembeli, sementara situs perbandingan berada di urutan pertama. Penelitian menunjukkan bahwa OEM perlu melakukan beberapa hal untuk meningkatkan pengalaman pengguna di situs mereka untuk memenangkan kembali para pelanggannya.
Apa yang sebenarnya diinginkan oleh konsumen terhadap smartphone barunya?
Hasil temuan lainnya dari penelitian di tahun 2018 mengatakan bahwa pembeli Indonesia rata-rata membutuhkan waktu hingga 14 hari untuk membuat keputusan. Pertimbangan utama mereka adalah kecepatan dan kinerja smartphone. Penelitian menunjukkan bahwa pembeli smartphone di Indonesia terutama mencari:
Karena 50% konsumen cenderung membeli merek smartphone yang berbeda dari apa yang sebelumnya mereka miliki, hal ini memberikan peluang bagi pemasar. Konsumen tetap berpikiran terbuka, dengan 81% konsumen mempertimbangkan setidaknya dua merek ketika mereka mulai mencari-cari. Peluangnya sangat besar dan pasar smartphone Indonesia adalah yang paling cepat berkembang di Asia Tenggara, pada tahun 2018 lalu jumlah pengirimannya 17% lebih banyak daripada tahun 2017.
Video memainkan peran kunci dalam mengedukasi konsumen
Dengan begitu banyak pilihan, pencarian ulasan online, termasuk smartphone, naik 40% dari tahun 2017 ke tahun 2018. Maraknya popularitas video berarti pemasar gadget perlu memastikan bahwa merek mereka ditemukan ketika orang Indonesia go online mencari saran bagi smartphone mereka.
Yudistira Adi Nugroho (Google Indonesia) saat menyampaikan pemaparan
“Survei kami mengungkapkan bahwa saat ini banyak orang Indonesia tidak puas dengan smartphone mereka, yang berarti bahwa ekspektasi pembeli terhadap smartphone-nya semakin meningkat. Saat ini, kecepatan adalah prioritas terpenting bagi pengguna smartphone, dan kecepatan itu bukan hanya tergantung pada OEM melainkan juga pada penyedia (provider) jasa telekomunikasi yang memastikan jaringan internet yang cepat. Oleh karena itu, mereka perlu berkolaborasi dan menghasilkan solusi kreatif untuk menarik lebih banyak pembeli,” kata Yudistira Adi Nugroho, Sr. Tech and Telco Industry Analyst, Google Indonesia. “Menariknya, walaupun mereka sudah melakukan riset secara online, kebanyakan orang masih melakukan pembelian secara offline, yang berarti konsumen sudah paham mengenai produk yang mereka mau beli ketika berkunjung ke toko pengecer. Oleh karena itu, pengecer perlu memastikan tenaga penjualan mereka siap dan mereka juga memiliki platform online yang kuat."
Diskusi di acara Google Tech & Telco Talk menghadirkan Aprilia Madonna (XL Prioritas), Romi Hidayat (Droidlime), Elvira Jakub (Samsung Indonesia), Djatmiko Wardoyo (Erajaya Group), dan Yudistira Adi Nugroho (Google Indonesia)
Selain konten, survei menunjukkan bahwa pembeli smartphone di Indonesia perlu diyakinkan melalui video yang lebih kreatif, bukan hanya video perbandingan yang berfokus pada ponsel kelas atas. Produsen dan distributor smartphone tidak pernah menghadapi konsumen yang memiliki pengetahuan luas tentang ponsel. Sementara keadaan ini merupakan tantangan, jika OEM-OEM dapat menyediakan informasi yang relevan dan membantu— khususnya dalam bentuk video— mereka memiliki peluang yang sangat baik pada pertemuan konsumen Indonesia saat ini, di tempat di mana konsumen mencari jawaban.