Akan sama-sama bersaing dengan Celestine dan 100 finalis lainnya, Nicholas Patrick, siswa yang duduk di kelas X SMA Cita Hati Surabaya mengulik bidang kegemarannya, yaitu matematika. Penelitian dengan judul “Tetrahedral Shoelace Algorithm, Calculating The Volume of Irregular Solids” garapan Nicholas merupakan sebuah riset Matematika dengan algoritma komputer untuk mengukur volume bentuk tidak beraturan. Produknya berupa algoritma dengan rumus tunggal yang dapat digunakan mencari volume bentuk apapun, termasuk bentuk abstrak.
Hipotesis riset timbul ketika Nicholas mempelajari prinsip Cavalieri, Pythagoras Theorem Dan Euler Formula yang dapat diterapkan dari 1D, 2D maupun ke 3D. Jadi, dengan perhitungan area (2D) yaitu rumus Shoelace, Nicholas mencoba modifikasi dan menerapkan pada bentuk 3D (polyhedron). Dengan mencari koordinat simpul (vertex) dan akhirnya didapat volume polyhedron tersebut.
Setelah dicek ternyata sesuai dengan volume jika dihitung dengan rumus polyhedron. Maka dengan bantuan program komputer, Nicholas membuat algoritma yang memasukkan banyak koordinat vertex dan edge tersebut dengan urutan dan aturan tertentu sampai akhirnya berhasil klop dengan perhitungan seharusnya. Selain itu, pembuktian juga Ia lakukan dengan persamaan dalam Matematika. Jadi metode ataupun algoritma yang Ia namakan Tetrahedral Shoelace Algorithm ini terbukti dan dapat digunakan.
Untuk memastikan bahwa formulanya berhasil, Nicholas membuat program JavaScript & C++ untuk menguji lebih jauh pada beberapa polyhedra
“Bayangkan, dengan metode ini dapat dicari volume potensial dari cadangan tambang, atau setelah dilakukan scan profil lembah, akan kita ketahui volume air jika kita membangun bendungan. Ataupun mencari volume gunung di Mars, bahkan volume dari tumor dari MRI scan,” ujar Nicholas dengan semangat.