Randy Jusuf (Google Indonesia), Rudiantara (Menkominfo RI), Jacquelline Fuller (President Google.org), Selina Sumbung (Yayasan Sayangi Tunas Cilik), dan Bambang Surya Putra (Direktorat Kesiapsiagaan BNPB)
Hari ini Google.org mengumumkan pemberian hibah senilai US$1 juta kepada Yayasan Sayangi Tunas Cilik (mitra dari Save the Children) untuk membantu meningkatkan persiapan risiko dan mitigasi bencana di Indonesia. Bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), proyek percontohan selama satu tahun ini akan berfokus untuk meningkatkan kesadaran dan aksi masyarakat yang tinggal di wilayah berisiko tinggi dan rawan bencana.
“Bencana alam bisa membuat jutaan orang menjadi rentan dan keadaan ini bisa sangat menyulitkan, terutama bagi anak-anak,” ucap Jacquelline Fuller, Presiden Google.org. “Kami senang bisa mendukung Yayasan Sayangi Tunas Cilik dalam upaya penting mereka untuk semakin meningkatkan persiapan bencana di Indonesia. Melalui program ini, bersama-sama dengan relawan Google, kami ingin bekerja sama dengan pemerintah dan organisasi lokal serta organisasi akar rumput lainnya, untuk membangun kota dan masyarakat yang lebih tahan bencana.”
Setelah bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi tahun 2018 lalu, Yayasan Tunas Cilik telah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan darurat anak-anak korban bencana, memberikan pertolongan pertama psikologis kepada korban bencana dan mempertemukan mereka kembali dengan anggota keluarganya, mendistribusikan alat bantu penyelamatan, membangun tenda-tenda sekolah darurat agar mereka dapat terus belajar, dan memastikan mereka—baik anak laki-laki maupun perempuan—tetap aman dengan menyediakan ruang ramah anak.
Melalui hibah dari Google.org ini, Yayasan Sayangi Tunas Cilik akan melakukan kampanye dan aksi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran nasional—menggunakan platform online dan offline—guna memastikan gedung-gedung sekolah dalam keadaan aman, dan anak-anak serta masyarakat dapat mempersiapkan diri lebih baik untuk menghadapi situasi darurat. Program ini diperkirakan dapat menjangkau lebih dari lima ratus ribu penduduk, yang sepertiganya adalah anak-anak.
“Seiring waktu, kami berharap bisa bermitra dengan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk memperluas program ini ke lebih banyak provinsi dan jutaan anak di seluruh Indonesia,” ucap Selina Sumbung, Ketua Yayasan Sayangi Tunas Cilik. “Tujuan kami adalah mengedukasi dan memberdayakan masyarakat untuk merencanakan dan bersiap menghadapi situasi darurat, serta mengurangi jumlah korban dan anak-anak yang terdampak bencana alam, yang jumlahnya sering kali mencapai ribuan setiap tahunnya.”
Dengan pengumuman hibah hari ini, Google.org telah melakukan investasi di Indonesia senilai lebih dari US$8 juta sejak tahun 2015. Hibah-hibah sebelumnya difokuskan untuk membantu meningkatkan area-area penting lainnya seperti literasi digital dan keamanan saat online.