Blog resmi Google di Indonesia: January 2020

3 tips membuat iklan berdurasi panjang

Wednesday, January 29, 2020

Apakah orang Indonesia mau menonton iklan lebih dari 45 detik?
Hal ini tentunya menjadi pertanyaan penting, khususnya untuk mereka yang bekerja di bidang Brand, Marketing dan kreatif periklanan.
Dari segi data, kami melihat minat orang terhadap iklan berdurasi panjang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Lebih dari tiga perempat video iklan terfavorit berdurasi lebih dari 45 detik yang masuk dalam jajaran video iklan paling banyak ditonton di YouTube selama tahun 2018 - 2019.
Melihat perkembangan Trend ini, berikut adalah 3 tips membuat iklan berdurasi panjang agar ditonton dan diminati banyak orang.

Orang dapat memutuskan apakah dia akan menonton atau tidak di 3 detik pertama. Oleh karena itu gunakan audio dan visual yang mencuri perhatian di awal, seperti ekspresi (menangis, tertawa, berteriak), adegan yang mengejutkan atau menimbulkan rasa penasaran (gelas pecah, tabrakan, dll).

Usahakan fokus cerita tidak semata-mata hanya untuk menjual produk tapi lebih menceritakan konteks lokal/kebiasaan sehari-hari yang kuat di masyarakat Indonesia dan bagaimana Brand bisa relevan dengan konteks ini.

Hindari cara bercerita yang bertele-tele karena banyaknya adegan-adegan proses yang terlalu lama seperti berjalan, menyetir tanpa dialog, dll. Tambahkan hal-hal yang menarik/ emosional di setiap adegan, misalnya sesuatu yang membuat orang tertawa (humor), penasaran ataupun sedih. Penggunaan musik yang sudah populer juga bisa membuat cerita lebih menghibur.

Ini nih 10 Iklan YouTube Terpopuler di Akhir 2019

Wednesday, January 29, 2020

YouTube kembali merilis daftar 10 iklan terpopuler di akhir 2019. Dari setiap video yang terpilih, kita dapat melihat keunikan dan ciri khas yang coba dimunculkan oleh setiap brand untuk menarik perhatian konsumen. Seperti BCA dan Laurier Indonesia yang mencoba menyampaikan pesan iklannya melalui musik karaoke dengan lirik yang bisa diikuti oleh penontonnya, lain halnya dengan Heinz ABC yang menyampaikan iklan melalui rangkaian cerita.

Berikutnya daftar yang lengkap:

Toyota Indonesia Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini The Series - #NKCTHI Eps 01	Tiket.com Jalan-Jalan Itu Gak Pake Tapi
Laurier Indonesia Vanesha Prescilla - Digaruk Salah #Iritasing	Gojek Indonesia Para Penjaga Amanah
Heinz ABC Sambal ABC Pedasuransi	Solusi BCA Buat Apa Susah, Cukup Buka Rekening di BCA Mobile
OPPO Indonesia OPPO A9 2020 Indonesia \| A NEW LEVEL	Vivo Indonesia Vivo V17 Pro - Wider Selfie, Clearer Night
Bukalapak #Maudigaransi Gratis Ongkir	Blibli.com Blibli Histeria Syok 12.12

Iklan YouTube Terpopuler menampilkan iklan paling kreatif yang ditonton masyarakat tiap bulannya di YouTube berdasarkan kombinasi popularitas dan promosi. Lihat playlist-nya di sini.

Melindungi privasi anak-anak dengan lebih baik di YouTube

Wednesday, January 8, 2020

Bulan September lalu, kami mengumumkan serangkaian perubahan untuk semakin melindungi anak-anak dan privasi mereka di YouTube, dan untuk menangani masalah yang diajukan oleh Komisi Perdagangan Federal (FTC) AS. Secara khusus, semua kreator akan diwajibkan untuk mengelompokkan kontennya sebagai Dibuat untuk Anak-Anak atau Tidak Dibuat untuk Anak-Anak di YouTube Studio, dan data dari penonton video yang dikelompokkan sebagai Dibuat untuk Anak-Anak akan dianggap sebagai berasal dari anak-anak, terlepas dari usia pengguna.

Pada bulan November, kami merilis setelan di YouTube Studio untuk memudahkan kreator dalam mengelompokkan kontennya. Dan sekarang, kami akan mulai meluncurkan perubahan ini secara global. Kami ingin menjelaskan apa saja yang akan Anda lihat dalam beberapa hari mendatang.

Apa yang dimaksud dengan konten yang Dibuat untuk Anak-Anak (EN: Made For Kids)? Menurut FTC, video dianggap sebagai Dibuat untuk Anak-Anak jika ditujukan untuk anak-anak, dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Faktor ini mencakup materi pokok video, apakah video memiliki penekanan pada karakter, tema, mainan, atau game anak-anak atau tidak, dan lain-lain.

Untuk membantu kami mengidentifikasi konten yang Dibuat untuk Anak-Anak, pada bulan November kami memperkenalkan setelan penonton baru di YouTube Studio guna membantu kreator menunjukkan apakah kontennya Dibuat untuk Anak-Anak atau tidak. Kreator adalah orang yang paling memahami kontennya, dan harus menetapkan pengelompokan sendiri. Kami juga menggunakan machine learning untuk membantu mengidentifikasi konten ini, dan kreator dapat memperbarui pengelompokan yang dibuat oleh sistem kami jika merasa pengelompokan tersebut salah. Kami hanya akan mengganti pengelompokan dari kreator jika mendeteksi adanya kesalahan atau penyalahgunaan.

Pengalaman terbaru untuk konten yang Dibuat untuk Anak-Anak YouTube kini akan menangani informasi pribadi dari siapa pun yang menonton konten anak-anak di platform ini sebagai data yang berasal dari anak-anak, terlepas dari usia pengguna. Ini berarti kami membatasi pengumpulan dan penggunaan data di video yang Dibuat untuk Anak-Anak, dan oleh karena itu, kami harus membatasi atau menonaktifkan beberapa fitur produk. Sebagai contoh, kami tidak lagi menayangkan iklan yang dipersonalisasi di konten jenis ini atau mendukung fitur seperti komentar, live chat, lonceng notifikasi, story, simpan ke playlist, dan lain-lain.

Banyak kreator di seluruh dunia membuat konten anak-anak yang berkualitas untuk penonton mereka, dan perubahan ini akan memiliki dampak yang signifikan. Kami juga berkomitmen untuk membantu kreator menghadapi perubahan ini dan mendukung ekosistem konten keluarga di YouTube. Kami akan menyampaikan info lainnya dalam beberapa bulan ke depan. Sementara itu, kami akan terus terlibat dalam diskusi mengenai masalah ini. Misalnya, kami berpartisipasi dalam workshop publik yang diselenggarakan oleh FTC dan mengirimkan pendapatkami tentang COPPA. Dalam pendapat tersebut, kami membahas pentingnya pedoman yang jelas yang akan membantu kreator memenuhi kewajiban hukumnya dan mendukung akses ke konten anak-anak yang berkualitas.

Investasi berkelanjutan di YouTube Kids Sebaiknya orang tua tetap menggunakan YouTube Kids jika berencana untuk mengizinkan anak-anaknya yang berusia kurang dari 13 tahun untuk menonton sendiri. Faktanya, puluhan juta orang menggunakan YouTube Kids setiap minggunya, dan baru-baru ini kami melihat jumlah penonton mingguan tertinggi sejak peluncuran aplikasi. Mulai hari ini, Anda akan melihat promosi YouTube Kids di semua konten yang Dibuat untuk Anak-Anak. Kami juga akan terus berupaya menyempurnakan produk tersebut. Misalnya, baru-baru ini kami meluncurkan dukungan login ke YouTube Kids di web dan perangkat yang terhubung, seperti smart TV, sehingga orang tua kini dapat mengakses dan mengontrol penggunaan YouTube Kids oleh anak-anaknya di lebih banyak perangkat.

Tanggung jawab adalah prioritas utama kami di YouTube, dan ini termasuk melindungi anak-anak dan privasi mereka. Kami telah banyak berinvestasi dalam kebijakan, produk, dan praktik untuk membantu kami melakukannya. Perubahan dewasa ini memungkinkan kami untuk melakukannya dengan lebih baik lagi, dan kami akan terus berupaya memberikan pengalaman terbaik kepada anak-anak, keluarga, dan kreator konten keluarga di YouTube.

— Tim YouTube