Blog resmi Google di Indonesia
Cari tahu apa yang sedang dilakukan Google di Indonesia
Susan Wojcicki: Memelihara Keterbukaan Melalui Tanggung Jawab
Wednesday, August 28, 2019
Halo rekan kreator dan artis,
Seperti yang biasa saya lakukan setiap
kuartal
, saya ingin berhenti sejenak dan merenungkan prioritas saya dan cara yang dapat saya lakukan untuk membantu Anda mencapai kesuksesan di YouTube. Jika biasanya saya membahas kesuksesan dan juga kegagalan selama kuartal ini, kali ini saya ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting bagi saya secara pribadi, dan masa depan platform ini, yaitu tentang keterbukaan dan bagaimana kita mengimbanginya dengan tanggung jawab untuk melindungi komunitas ini.
YouTube dibangun dengan landasan keterbukaan. Berdasarkan platform terbuka ini, jutaan kreator di seluruh dunia telah terhubung dengan penonton global dan banyak dari mereka telah membangun bisnis yang berkembang dalam proses tersebut. Namun, keterbukaan juga memiliki tantangan tersendiri. Itulah sebabnya kami memiliki
pedoman komunitas
yang kami perbarui terus-menerus. Yang terbaru, pembaruan tersebut mencakup
kebijakan tentang ujaran kebencian
dan
kebijakan tentang pelecehan
yang akan segera diberlakukan. Saat kita menciptakan tempat yang dirancang untuk menerima beragam sudut pandang, pasti ada sebagian yang melanggar batasan. Beberapa oknum akan mencoba mengeksploitasi platform demi keuntungan mereka sendiri, meski kami sudah berupaya membuat sistem untuk menghentikan mereka. Karena semakin banyak masalah yang muncul, maka semakin banyak pula desakan dari para pembuat kebijakan, pers, dan pakar yang mempertanyakan apakah platform terbuka itu benar-benar bermanfaat, atau bahkan layak.
Namun, terlepas dari semua kekhawatiran ini, saya percaya bahwa menjaga platform terbuka kini lebih penting dibandingkan sebelumnya.
Pertama, keterbukaan membuka peluang. Kreator masa kini telah membangun seluruh ekonomi kreatif dan mendefinisikan ulang wajah media. Mereka telah benar-benar menjadi pelaku bisnis media generasi baru, dengan jutaan penayangan dan brand global, yang berkontribusi pada ekonomi lokal dan global, serta menciptakan lapangan kerja. Sebelumnya para kreator ini tidak memiliki kesempatan untuk menerobos lanskap media yang lebih tertutup. Kreator seperti penggemar robot asal Swedia
Simone Giertz
dan vlogger gaya hidup tunanetra,
Molly Burke
, keduanya punya daya tarik yang unik tetapi tidak mendapat tempat dalam media tradisional. Mereka menemukan kesuksesan besar di YouTube dalam mengelola bisnis, menjual merchandise, menciptakan lapangan kerja bagi orang lain, dan menciptakan nilai ekonomi yang nyata dalam komunitasnya. Atau kreator seperti
Laura Vitale
,
Sallys Welt
, dan
Helen's Recipes
yang telah mengubah kegemaran mereka terhadap makanan menjadi profesi penuh waktu (
full-time
) dengan channel dan buku masak yang sukses, serta masih banyak lagi. Dan bukan hanya mereka; sebuah
laporan
dari Ryerson University menemukan bahwa di Kanada saja, kreator YouTube telah menciptakan 28.000 pekerjaan penuh waktu (
full-time
). Dan dua puluh persen kreator Kanada yang memenuhi syarat telah menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Di seluruh dunia, channel yang menghasilkan pendapatan lebih dari $100.000 per tahunnya terus bertambah sebanyak 40% dari tahun ke tahun.
Kedua, keterbukaan membantu memelihara komunitas. Di platform terbuka, berbagi pengalaman dapat menyatukan orang dengan cara yang luar biasa. Contohnya,
Ryleigh Hawkins
dari Selandia Baru memulai channelnya, Tourettes Teen, untuk meningkatkan kesadaran tentang seperti apa rasanya hidup dengan sindrom Tourette. Videonya yang informatif, menyenangkan, dan lucu berhasil menarik minat penggemar di seluruh dunia dan memberi tahu orang lain yang berpotensi menutup diri akibat sindrom ini agar mereka tidak merasa sendiri. Lalu remaja yang berbagi
video tentang pengalaman mereka ditolak dari universitas pilihan mereka
mengingatkan bahwa momen menyakitkan ini terjadi pada semua orang, dan mereka harus bangkit kembali.
Dan terakhir, keterbukaan bisa menjadi jalan untuk pembelajaran. Sebagai putri seorang profesor dan pembelajar seumur hidup, saya sangat terinspirasi saat melihat Edutubers seperti
Origin of Everything
,
Manual do Mundo
,
Eddie Woo
dan
Excel is Fun
yang mengubah YouTube menjadi ruang kelas terbesar di dunia. Setiap kali saya bertemu orang baru dan bertanya kepada mereka tentang YouTube, saya mendengar cerita tentang sesuatu yang mereka pelajari di situs ini: tentang bagaimana YouTube membantu seorang siswa meraih nilai sempurna untuk pekerjaan rumah matematika, seorang ibu yang sekarang bisa memperbaiki pintu garasi yang rusak, atau seorang karyawan yang mampu menguasai keterampilan kerja baru.
Saya tegaskan, semua ini tidak mungkin terjadi tanpa keterbukaan. Tanpa sistem terbuka, akan ada orang lain yang dapat memutuskan siapa yang boleh membagikan cerita dan suara siapa yang boleh ditampilkan, namun seringkali cerita dan suara tersebut adalah yang serupa. Bisnis kecil yang dibangun oleh seseorang yang sekadar membagikan minatnya tentang cara membuat sabun tidak akan pernah
berhasil.
Remaja korban
bullying
tidak akan dapat menemukan komunitas yang melihat dan merasakan pengalaman serupa dengan yang mereka alami dan saling menguatkan bahwa
keadaan akan membaik
. Selain itu, orang yang penuh rasa ingin tahu dan terobsesi dengan
fisika planet
dan berupaya mencari beberapa video mungkin sulit untuk menemukannya.
Komitmen pada keterbukaan tidaklah mudah. Terkadang kami harus membiarkan konten yang tidak mainstream, penuh kontroversi, atau bahkan menyinggung. Tapi saya percaya bahwa dengan mendengarkan berbagai perspektif, akhirnya akan membuat kita menjadi masyarakat yang lebih kuat dan lebih berpengetahuan, meski kita tidak setuju dengan sebagian pandangan tersebut. Sebagian besar cara kami melindungi keterbukaan ini bukan hanya dengan
pedoman
yang memungkinkan perbedaan dalam menyatakan pendapat, tetapi juga dengan langkah-langkah yang kami ambil untuk memastikan komunitas yang bertanggung jawab.
Saya sudah sampaikan
beberapa
kali
dalam tahun ini, bahwa keterbukaan adalah prioritas utama saya. Pendekatan yang bertanggung jawab untuk mengelola apa yang ada di platform kami dapat melindungi pengguna dan kreator seperti Anda. Ini juga berarti kami dapat terus memelihara semua hal baik yang muncul dari platform terbuka.
Hanya terdapat kurang dari satu persen konten bermasalah di YouTube dan kami terus berupaya menguranginya. Namun, jumlah yang sangat kecil ini memiliki dampak yang sangat besar, baik terhadap potensi bahaya bagi pengguna kami, maupun hilangnya kepercayaan pada model terbuka yang memungkinkan munculnya komunitas kreatif Anda. Salah satu asumsi yang kami dengar adalah bahwa kami ragu untuk mengambil tindakan terhadap konten yang bermasalah karena konten tersebut menguntungkan bisnis kami. Ini tidak benar
—
pada kenyataannya, akibat dari tidak diambilnya tindakan yang memadai dalam jangka panjang menyebabkan kurangnya kepercayaan dari pengguna, pengiklan, dan Anda, kreator kami. Kami ingin mendapatkan kepercayaan itu.
Ini sebabnya kami telah mencurahkan banyak upaya selama beberapa tahun terakhir dalam tim dan sistem yang melindungi YouTube. Pendekatan kami terhadap tanggung jawab mencakup empat “R”:
Kami MENGHAPUS konten yang melanggar kebijakan kami secepat mungkin. Dan kami selalu berusaha untuk membuat kebijakan kami lebih jelas dan lebih efektif, seperti yang telah kami lakukan terhadap konten
lelucon (
pranks
) dan tantangan
,
keselamatan anak
, dan
ujaran kebencian
(
hate speech
) pada tahun ini. Kami berusaha untuk betul-betul memikirkan pembaruan ini dan berkonsultasi dengan berbagai pakar untuk menyampaikan pemikiran, misalnya kami berbicara dengan puluhan ahli saat memperbarui kebijakan ujaran kebencian (
hate speech
). Kami juga melaporkan penghapusan yang kami lakukan dalam
laporan triwulan penegakan Pedoman Komunitas
. Saya sangat menghargai jika Anda memberi tahu kami tentang kebijakan yang tidak sesuai bagi komunitas kreator. Satu hal yang sudah kami dengar dengan jelas memerlukan pembaruan adalah terkait pelecehan yang dilakukan kreator kepada kreator lainnya. Saya sudah sampaikan dalam
surat terakhir
bahwa kami sedang meninjau masalah ini dan akan mengumumkan hasilnya beberapa bulan mendatang.
Kami MENGEDEPANKAN sumber berita resmi saat orang mencari berita atau informasi, khususnya selama momen berita penting terbaru. Galeri berita penting dan berita utama kami tersedia di 40 negara dan kami terus memperluasnya.
Kami MENGURANGI penyebaran konten yang hampir melanggar kebijakan kami. Kami sudah melakukannya di AS dengan
melakukan perubahan
pada rekomendasi awal tahun ini, dan hasilnya penayangan konten jenis ini yang berasal dari rekomendasi turun 50%. Dengan kata lain, konten berkualitas memiliki peluang lebih besar untuk lebih menonjol. Kami mulai mencoba perubahan ini di Inggris Raya, Irlandia, Afrika Selatan, dan pasar lainnya yang menggunakan bahasa Inggris.
Kami menetapkan
standar yang lebih tinggi
tentang channel mana yang dapat menghasilkan uang di situs kami, dan hanya MEMBERI REWARD kepada kreator yang layak dan tepercaya. Tidak semua konten yang diizinkan di YouTube cocok dengan pengiklan yang ingin memasarkan brand mereka. Kami harus yakin pengiklan merasa nyaman dengan konten yang menampilkan iklan mereka. Ini juga alasan kami
mengaktifkan
aliran pendapatan baru untuk kreator seperti Super Chat dan Langganan (
Memberships
). Ribuan channel YouTube telah meraih pendapatan dua kali lipat sejak menggunakan fitur baru ini, sebagai tambahan dari iklan.
Cerita yang saya dengar dari kreator seperti Anda menginspirasi saya setiap hari. Komunitas yang Anda buat adalah bukti nyata bahwa internet yang mencerminkan beragam ide dapat mengubah dunia menjadi lebih baik. Anda telah membangun sesuatu yang luar biasa; dan tugas kami untuk menjaga keseimbangan yang tepat antara keterbukaan dan tanggung jawab, sehingga generasi kreator dan pengguna di masa depan juga bisa melakukannya.
- Susan Wojcicki, CEO YouTube -
Dua wartawan Indonesia akan ikuti GNI Newsroom Leadership Program
Tuesday, August 27, 2019
Di seluruh Asia-Pasifik, wartawan generasi baru bermunculan, mengabarkan berita dari wilayah mereka sekaligus menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi industri berita saat ini.
Google News Initiative (GNI) Newsroom Leadership Program
, sebuah kerja sama antara GNI dan Columbia School of Journalism, dibuat untuk membantu mengembangkan reporter dan editor muda ini. Untuk itu, kami dengan senang hati mengumumkan
peserta program 2019-2020
dan memberikan informasi lebih lanjut tentang project mereka.
Para reporter ini berasal dari sembilan negara, dan project yang mereka pilih pun sangat beragam sesuai dengan latar belakang masing-masing. Dua peserta dari Indonesia,
yang dipilih
bersama
Aliansi Jurnalis Independen
, adalah:
1. Yusuf Wijanarko
Editor Berita Digital dari Pikiran Rakyat, yang akan berfokus untuk membangun newsroom digital antar komunitas.
2. Anisa Menur Maulani
Editor dari e27, yang akan menerapkan strategi berbasis data untuk menjangkau audiens baru melalui laporan-laporan tentang start-up.
Yusuf Wijanarko dan Anisa Menur Maulani merupakan 2 dari 12 jurnalis dari berbagai negara yang akan mengikuti program Google News Initiative
Mereka akan mempelajari bagaimana fasilitas digital yang ada dapat makin menyempurnakan kualitas penuturan berita, mempromosikan pelaporan berita yang berkesadaran sosial, dan mengkaji pendekatan baru dalam menjalankan polling politik. Selain itu, mereka akan mengeksplorasi beragam model baru membership dan sumber pendapatan untuk media berita, agar dapat membantu menopang masa depan jurnalisme di negara mereka.
Selama pengerjaan project, peserta akan mengikuti seminar dan dapat memperluas jaringan profesional ke seluruh Asia-Pasifik. Untuk mengetahui lebih lanjut, kami telah berbicara dengan
Raju Narisetti
, Direktur Knight-Bagehot Fellowship in Economics and Business Journalism dan Professor of Professional Practice dari Columbia, yang membantu pengembangan program ini.
Menurut Anda, apa saja skill yang dibutuhkan para pemimpin newsroom muda agar sukses saat ini?
Skill yang paling vital adalah pemahaman akan sisi bisnis jurnalisme dan kekuatan-kekuatan yang memengaruhi industrinya. Mereka juga perlu mengasah kemampuan untuk memperlakukan konten sebagai produk, serta kesediaan untuk mengambil keputusan berdasarkan data. “Hard” skill ini perlu dilengkapi dengan “power skill” seperti keterampilan untuk mengembangkan berbagai tim yang berbeda, memimpin dengan tujuan yang jelas, dan menghadapi situasi yang terus berubah.
Bagaimana GNI Newsroom Leadership Program akan membantu membangun skill itu?
Para peserta akan mendapatkan perpaduan teori dan praktik dalam seminar selama program yang berlangsung beberapa minggu di Columbia School of Journalism ini. Sesi-sesi tersebut akan diberikan oleh praktisi serta akademisi, dan secara khusus dirancang untuk industri media. Topiknya akan berkisar dari sumber pendapatan, keberlanjutan media, hingga pembangunan kerangka kerja dan tim video, audiens, dan analisis untuk menghadapi dekade mendatang. Mereka juga akan mendapatkan workshop praktik langsung mengenai pengembangan kepemimpinan dan skill manajemen untuk membantu orang yang berada di atas mereka (managing up).
Apa nasihat yang dapat Anda berikan kepada para peserta yang sedang bersiap menjalani program ini?
Pekerjaan Anda yang sesungguhnya pasti mau menunggu Anda, jadi berfokuslah penuh selama minggu-minggu program di dalam kelas. Anggaplah peserta lain sebagai kesempatan untuk belajar dan berbagi, yang dapat menjadi jaringan pendukung profesional selama setahun program ini dan bahkan setelahnya. Kemudian, miliki keyakinan yang kuat (tentang project Anda atau bisnis berita), tetapi jangan terlalu kaku agar Anda dapat menerima ide dan solusi baru.
Membangun video iklan yang kreatif dan efektif
Monday, August 26, 2019
Oleh Ishak Reza, Creative Lead, Google Indonesia
Dengan layanan
platform
seperti YouTube, kini kita bisa membuat konten video hanya bermodalkan ponsel pintar, internet, dan ide. Pilihan konten video pun
semakin banyak.
Namun justru perilaku kita pun berubah dari pasif menjadi
selektif
. Yang dulunya sabar, duduk manis dan menikmati apa saja yang ditayangkan TV, sekarang kita jadi lebih pemilih. Kalau tayangan TV tidak menarik, kita akan pindah ke konten di ponsel pintar dan sebaliknya. Bahkan saat ini, kita bisa langsung memutuskan apakah sebuah video akan kita tonton atau kita
skip
hanya dalam
hitungan detik
.
Hal ini membuat video iklan kreatif pun menjadi semakin
kompetitif
karena kita semakin selektif dalam memilih konten yang ditonton. Konsep kreatif iklan pun bergeser dari
Storytelling
menjadi
Storyselling.
Dimana sebuah cerita dalam iklan harus bekerja lebih keras untuk memenangkan perhatian orang dalam hitungan detik dan menjauhkan jempol mereka dari tombol
skip.
Selain itu, ekspektasi kita pun terhadap konten semakin tinggi. Sehingga sebuah video iklan tidak hanya harus kreatif tapi juga
efektif menangkap perhatian, membuat orang terinspirasi memakai produknya dan berdampak sesuai dengan tujuan
Brand
itu sendiri.
Menurut riset dari Cisco Visual Networking Index,
82% konsumsi pengguna internet di tahun 2021 adalah video
Sehingga apapun tujuan Brand mulai dari
launching
produk baru sampai dengan promosi, menyasar segmen muda maupun dewasa, video akan selalu menjadi media yang tepat di dunia digital.
Kreatif yang efektif pun menjadi sangat penting karena merupakan
kontribusi terbesar (49%) dalam sebuah kampanye iklan
yang berdampak menaikkan penjualan
Brand
(sumber:
Nielsen Catalina Solutions
). Oleh karena itu, kami di Google melakukan analisis dari ribuan video iklan di YouTube. Kami juga melakukan eksperimen dengan
Brand
dan
Creative Agency
untuk sama-sama mempelajari pola video iklan yang idenya
kreatif
dan juga
efektif
berdampak sesuai tujuan Brand
.
Berikut adalah beberapa poin yang bisa dipertimbangkan:
1. Menangkan perhatian konsumen di 3 detik pertama
Banyak dari kita yang sudah bisa menebak jalan cerita dari sebuah iklan. Misalnya: Iklan shampo selalu memperlihatkan wanita cantik dengan rambut yang tebal lalu berjalan kesana dan kemari. Ketika kita dapat menebak apa yang akan terjadi selanjutnya, itulah saat kita menekan tombol
skip
.
Oleh karena itu, pertimbangkan hal-hal berikut sebagai pembukaan video iklan agar
penonton berhenti dan punya alasan yang kuat untuk menonton.
Buka dengan adegan paling menarik/emosional (membuat tertawa, terharu, terinspirasi, terhibur, dll) sebagai
teaser
di awal.
Buka dengan adegan yang memancing rasa penasaran (misalnya: dibuka dengan hitungan mundur, sesuatu yang masih di dalam boks dan akan segera dibuka).
Kejutkan dengan sesuatu yang berbeda, tak biasa atau tak terduga (misalnya: dimulai dengan bayi dengan muka dewasa)
Fokus ke ekspresi wajah (senang, sedih, marah atau bingung)
Audio yang menarik/unik (musik yang populer, musik
upbeat, sound effect
unik atau pengucapan kata-kata yang menarik perhatian) - 95% video di YouTube ditonton dengan menyalakan
audio
.
2. Nyaman
ditonton di layar kecil
Sebagian besar video YouTube saat ini ditonton di layar ponsel yang kurang lebih berukuran 3 inci. Oleh karena itu, poin-poin berikut bisa dipertimbangkan:
Framing yang lebih dekat
(
zoom-in
untuk adegan-adegan penting seperti ekspresi, produk, dll) agar terlihat jelas di layar kecil.
Gunakan teks yang besar
agar penonton dapat membaca tanpa usaha.
Voice over
dan teks membicarakan hal yang sama
agar saling menguatkan dan lebih mudah dicerna di layar kecil.
Fase alur cerita yang lebih cepat
(faster pacing)
dan tidak bertele-tele
berdasarkan eksperimen dapat meningkatkan jumlah orang yang menonton hingga akhir.
Hindari pencahayaan yang terlalu gelap
. Terkadang ponsel pintar menurunkan pencahayaan layar agar dapat menyimpan energi baterai sehingga warna video bisa jadi semakin gelap dan tidak terlihat.
3. Personalisasi
Mencari inspirasi, hiburan dan pengetahuan/solusi adalah 3 tujuan utama orang mengunjungi YouTube. Oleh karena itu, hal-hal berikut bisa dipertimbangkan:
Apakah kita sudah ‘menawarkan’ brand kita dengan konsep video iklan kreatif yang
menginspirasi? Menghibur? Atau memberi pengetahuan/solusi baru
?
Apakah konsep video iklan sudah
disesuaikan dengan
interest/passion
dari segmen yang dituju? Karena saat orang sedang mencari topik tentang
game
tentunya akan lebih relevan bila produk kita bisa dihubungkan dengan konteks
game
dibandingkan dengan topik video iklan yang generik.
Oleh karena itu, membuat satu video iklan untuk semua generasi (18 - 40 tahun)
bukan lagi strategi yang efektif saat ini
. Pasalnya, setiap generasi atau segmen pasar punya preferensi dan
interest
masing-masing.
Ketiga poin ini bisa menjadi pertimbangan saat membangun video iklan yang kreatif dan efektif, namun
hal yang paling penting adalah selalu bereksperimen
. Karena apa yang berhasil untuk satu Brand belum tentu berhasil untuk Brand lain.
Eksperimen atau biasa disebut
A/B testing
di dunia digital bisa dilakukan sesederhana membuat tipe 2 tipe materi video iklan yang berbeda susunan adegan atau bahkan berbeda penempatan brand. Lalu dites dan dilihat materi mana yang lebih banyak dilihat atau lebih berdampak. Hasil dari tes ini adalah pembelajaran untuk terus mengembangkan video iklan kreatif kita agar semakin efektif.
Google Federated Learning
Thursday, August 22, 2019
Federated Learning adalah bentuk baru dari pembelajaran mesin (machine learning) yang diciptakan oleh Google. Dengan adanya inovasi Federated Learning memungkinkan kita untuk melatih dan menjalankan sistem machine learning sepenuhnya di sebuah perangkat, seperti
smartphone
. Federated Learning memungkinkan model yang lebih cerdas, latensi yang lebih rendah, dan konsumsi daya yang lebih sedikit, sekaligus memastikan privasi pengguna.
Sebagai contoh, jika Anda mengetikkan sebuah pesan kepada teman atau keluarga Anda menggunakan Google Keyboard, Gboard, Anda yang sudah menggunakan federated learning. Itulah mengapa
keyboard
Anda dapat mengidentifikasi dan menunjukkan saran kueri dan kata baru seperti “YOLO” atau “BTS” yang belum pernah masuk ke dalam kamus .
Bagaimana cara kerjanya?
Perangkat Anda mengunduh model machine learning, memperbaruinya pada perangkat Anda berdasarkan hal-hal yang Anda - dan ribuan orang lainnya - telah ketikkan, dan mengunggah model yang telah diperbarui kembali ke
server
,
tanpa data Anda meninggalkan perangkat Anda
.
Setelah ribuan orang mulai mengetik kata-kata baru ini - tanpa Google pernah mengumpulkan data tentang apa yang diketik seseorang, Google juga dapat menyarankannya kepada Anda.
Blaise Aguëra y Arcas, Distinguished Scientist, Google AI
Bagaimana hal tersebut dapat meningkatkan privasi?
Federated learning adalah salah satu cara Google berinovasi untuk berbuat lebih banyak dengan lebih sedikit data. Ini memungkinkan produk Google bekerja lebih baik untuk Anda — dan bekerja lebih baik untuk semua orang — tanpa mengumpulkan data mentah dari perangkat Anda.
Kami adalah yang pertama yang menerapkan privasi diferensial (differential privacy / RAPPOR) pada tahun
2014
, mempelopori penelitian tentang Federated Learning pada tahun
2016
, dan kami adalah yang pertama menggunakan Federated Learning secara luas, seperti di Gboard pada tahun
2017
. Kami bahkan telah
membuka sumber
teknik ini sebagai TensorFlow Federated sehingga semua pengembang (developer) dapat menggunakannya.
Tentu saja, dalam banyak kasus, komputasi cloud masih akan menjadi pendekatan terbaik, karena itu bisa berkualitas lebih tinggi, lebih cepat, atau memungkinkan hal-hal yang tidak memungkinkan secara offline. Tetapi Google bersemangat melihat potensi dari machine learning pada perangkat dan akan terus berinovasi di ruang ini dengan tujuan agar dapat menggunakan AI untuk menyediakan lebih banyak cara membuat layanan yang lebih membantu dengan lebih sedikit data.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Federated Learning, selengkapnya di:
https://federated.withgoogle.com/
Labels
@SolarChapter
#
#17Agustus
#2022
#2023
#AcceleratedWithGoogle
#AcceleratorProgram
#accessibility #Googleorg
#AccessPartnership
#AdsDataManager
#AdsSafetyReport
#AdsTransparencyCenter
#AdvancedProtectionProgram
#AI
#AIbertanggungjawab
#AIEngineer
#AIGeneratif
#AIGeneratif #GenerativeAI #GoogleCloud #LLM
#AIGeneratif #GenerativeAI #GoogleCloud #OTT #JurnalismeDigital
#AIGenerative
#AIGenerative #GenerativeAI #GoogleCloud #GoogleWorkspace
#AImultimodal
#AIopportunityAgenda
#AIOverviews
#AIPolicyandSkillingLab
#AIUntukKreator
#AJI
#AJIIndonesia
#akademidigital
#AlamSehatLestari
#Algorocks
#AMI
#AMIAwards
#AMSI
#AnalisisData
#analysysmasonreport
#Android
#AndroidSecurity
#APACSustainabilitySeedFund
#Apigee
#Aplikasi
#AppHub
#ArtificialIntelligence
#Aruna
#ASEAN
#AsiaPacific #GoogleNewsInitiative
#AsosiasiGameIndonesia
#AsosiasiGamesIndonesia
#ASRI
#AstraFinancialIndonesia
#AstraInternational
#AutomotiveInsights
#AVPN
#B20
#BainandCompany
#Bangkit
#Bangkit2021
#Bangkit2022
#Bangkit2023
#Bangkit2024
#Bard
#Bard Advanced
#BardBahasaIndonesia
#Bawaslu
#BCA
#Beauty
#BeautyandPersonalCare
#BeautyTrends
#BebrasIndonesia
#Belajarid
#BerlangganandenganGoogle
#BerubahDigital
#Bicarakanid #Terbaik2022 #PlayStore
#BigQuery
#BijakMemilih
#BRANDCAST
#BrandInsights
#BRI
#BRIN
#BSSN
#BuildwithAI
#BusinessSite
#Canvas
#capstoneproject
#CareerFair
#Cashless
#CDP
#CekFakta
#CekFakta #HariCekFaktaInternasional
#CeritaUMKM
#CertifiedEducator
#chirp
#Chrome
#Chromebook
#ChromeVox
#Circletosearch
#Classroom
#ClassroomAnalytics
#cloud
#CloudComposer
#cloudcomputing
#CloudNext
#CloudNext23
#cloudnext24
#CloudPartnership
#CloudSecurity
#CloudSkillsBoost
#CloudSQL
#CloudVisionAPI
#codey
#Cookies
#Course
#Cybersecurity
#DANA
#DanceChallenge
#DataAnalytics
#DataEngineer
#Dataprivacy
#DecodeGoogle
#DecodewithGoogle
#DecodingDecision
#Deepfake
#DeepMind
#DemandGen
#DemoDay
#DestinationInsights
#Developer
#developerstudentclubs
#developerstudentclubs #GDSCID2022
#DeveloperTraining
#DewanPers
#DiamondAward
#DiamondPlayButton
#DigitalBreezeInteractive
#DigitalEntrepreneurshipAcademy
#DigitalFirstNewsroom
#DigitalGrowthProgram
#DigitalInnovationNetwork
#DigitalMarketing
#DigitalSkilling
#DigitalTalentScholarship
#DOKU
#Doodle
#DreamScreen
#DreamsStudio
#DTS
#DuetAI
#DuetAIforGoogleCloud
#duetaiforworkspace
#EarthDay
#ecommerce
#EconomicContribution
#eConomySEA2022
#eConomySEAReport
#EducationPlus
#eFishery
#EkonomiSirkular
#ElectricVehicle
#EnvironmentalJournalism
#EternalDreamStudio
#EventTicketsCenter
#ExperimentBard
#Finance
#FinanceTrends
#Firebase
#Fishku
#FlexingLocal
#FlipPhone
#Flutter
#FNB
#FoldablePhone
#FoodandBeverage
#FoodTrends
#FoundersAcademyAPAC
#Freya
#FutureofEducation
#futurofeducation
#G20
#G4ID2022
#G4M
#GA4training #GA4 #GoogleAnalytics4 #GoogleAnalytics
#GAC
#GambirStudio
#Game
#GameDeveloper
#Games
#Gaming
#Ganjar
#GapuraDigital
#GCC
#gdocs
#GDSC
#Gemini
#Gemini1.5Pro
#GeminiAdvanced
#GeminiNano
#GeminiPro
#GeminiUltra
#genAI
#GenerationGoogleScholarship
#GenerativeAI
#GFE
#GfS
#GfS; #GoogleforStartups; #GoogleforStartupsAccelerator; #EkonomiSirkular
#GfS; #GoogleforStartups; #GoogleforStartupsAccelerator; #IndieGamesAccelerator #GFSwomenFounders #WomenFounders #StartupAcademy #UnityPlay
#GFSA
#Gibran
#GKE
#GlobalFishingWatch
#GlobalForestWatch
#Glutara
#gmail
#gmeet
#GML2024
#GNI
#GNI #GoogleNewsInitiative #IMA #IndependentMedia Accelerator #Tempo #AJI #AMSI
#GNIIndonesiaTrainingNetwork
#GNIInnovationChallenge
#GNIStartupsLab
#GNIStartupsLab #GoogleNewsInitiative #GNI
#GNIYouthVerificationChallenge
#GNIYouTube
#GoDigitalASEAN
#GoogelMerchantCenter
#Google.org
#Google4ID
#Google4ID2018
#GoogleAdMob
#GoogleAds
#GoogleAdSense
#GoogleAIUntukIndonesiaEmas
#GoogleAnalytics
#GoogleArtandCulture
#GoogleAssignments
#GoogleAssistant
#GoogleBerita
#GoogleBusinessProfile
#GoogleBusinessProfiles
#GoogleCalendar
#GoogleCareerCertificates
#GoogleChat
#GoogleClassroom
#GoogleCloud
#GoogleCloud #aiRetail #VertexAIvision #machinelearning
#GoogleCloud #TelkomIndonesia #GoogleCareerCertificates #GoogleforStartupsCloudProgram #GFS #GoogleforStartups
#googlecloudnext
#googlecloudnext2024
#GoogleCloudSummit
#GoogleDeveloper
#GoogleDeveloperGroups
#GoogleDevelopers
#GoogleDeveloperStudentClubs
#GoogleDocs
#GoogleEarth
#GoogleEarthTimelapse
#GoogleEdu
#GoogleFlights
#GoogleforEdu
#GoogleforEducation
#GoogleforIndonesia
#GoogleforIndonesia #Google4ID #G4ID2022
#GoogleforIndonesia #Google4ID #G4ID2022
#GoogleForm
#GoogleforMedia
#GoogleforStartup
#GoogleforStartups
#GoogleforStartups; #StartupAcademyIndonesia
#GoogleforStartupsAccelerator
#GoogleforStartupsCloudProgram
#GoogleIO
#GoogleKubernetesEngine
#GoogleLabs
#GoogleLens
#GoogleMaps
#GoogleMapsAPI
#GoogleMapsReviews
#GoogleMarketingLive
#GoogleMarketingPlatform
#GoogleMeet
#GoogleNews
#GoogleNewsInitiative
#GoogleOne
#Googleorg
#GooglePasswordManager
#GooglePhotos
#GooglePlay
#GooglePlayAcademyStudyJam
#GooglePlayBooks
#GooglePlayProtect
#GoogleSafetyCenter
#GoogleSearch
#GoogleSearchCentral
#GoogleSheets
#GoogleSlides
#GoogleSolutionChallenge
#GoogleTranslate
#GoogleTravelInsights
#GoogleTrends
#GoogleWorkspace
#GoogleWorkspaceEdu
#GoogleWorkspaceIndividual
#GrowwithGoogle
#GSC
#GWG
#GWG2023
#GWGCareerFair
#HabibulQuran
#Haribatiknasional2023
#HariBumi
#HariCekFaktaInternasional
#HariImlek
#HariKartini
#HariKelautanNasional #GoogleforStartups #ArunaIndonesia
#HariKeluargaNasional
#HariPersNasional
#HariPuisiNasional
#HariUMKMNasional
#HariUMKMNasional2022
#HariUMKMNasional2023
#Hiburan
#HireHub
#hoaks
#holidayscam #giveawayscam
#howsearchworks
#HPlipat
#HUTJakarta496
#HUTRI
#HUTRI78
#I/O2023
#I/O2024
#I/O2024 #Gemini
#IMA
#imagen
#ImpactReport2023
#Impactto
#ImSuperShy
#INCO
#IndependentJournalist
#IndependentMediaAccelerator
#IndieGamesAccelerator
#IndieGamesGroupsIndonesia
#Indonesia
#IndonesianWomeninGame
#Infinix
#Influencer
#IniRamadanKita
#InspirewithGoogle
#InternationalFactCheckingDay
#InternationalWomen'sDay
#IO
#IO2023
#IOH
#ITsupport
#ITSupportCertificate
#Jakarta
#Jakarta #KoinWorksNEO
#JakartaAIResearch
#JetpackCompose
#Jomblove
#JournalistStudio
#JuaraAndroid
#JuaraAndroid #GoogleDevelopers #GoogleDevelopersIndonesia
#JuaraGCP
#jurnalismeberkualitas
#KalbeDigitalLab
#KampusMerdeka
#Kemdikbud
#Kemdikbudristek
#KemendikbudRistek
#Kemenkop
#Kemenparekraf
#Keuangan
#KitaLulus
#KoinWorks
#Kominfo
#Kompascom
#KopiKenangan
#KPPU
#KPU
#kreator
#Kumpul
#KunalSoni
#Label
#LapakIn
#LaporanKeamananIklan
#LaporanTransparansiIklan
#LauraMaeMartin
#lawanhoaks
#LeangKarampuang
#LearnLM
#LensMaps
#LensView
#LenteraNusantara
#LiterasiDigital
#LLM
#LocalNewsFoundry
#LTI
#LukisanGua
#LunarNewYear2023
#LunarNewYear2024
#MachineLearning
#MadeOnYouTube
#Mafindo
#MagnusDigitalIndonesia
#Maps
#MediaandEntertianment
#MediaBriefing
#MenKopUKM
#merdekabelajar
#MikeJittivanich
#Mindtera
#MiniG4M3
#MinistryOfTourism
#Misinformasi
#MITRAISE
#MitraNetra
#mobiledevelopment
#MOH
#MyAdsCenter
#NajwaShihab
#Narasi
#Naratik
#NationalPressDay
#NationalSMBDay
#Neal'sletter2024
#NeatTip
#NewFeature
#NewJeans
#NewsEquityFund
#NewsShowcase
#next24
#NijiGames
#Noice
#NotebookLM
#nuMetagen
#Octopus
#OwnGames
#OxfordEconomics
#PaLM
#PasarMIKRO
#PauseDulu
#PaymentOption
#PedomankomunitasYouTube
#Pemilu
#pendidiktersertifikasi
#PerformanceMax
#perpresjurnalisme
#PersonalLearning
#Pinpoint
#Play
#PlayAcademy
#PlayBest2023
#PlayStore
#PowerSchool
#PracticeSets
#prebunking
#PrivacySandbox
#productivity
#ProductivityTips
#ProductManager
#ProfilBisnis
#ProgramIT #Bangkit #GoogleCareerCertificates #GCC #GDSC #GSC #GoogleDeveloperStudentClub #GoogleSolutionChallenge
#ProgramPerlindunganLanjutan
#ProjectGreenLight
#ProjectManagement
#Publisher
#PusatIklan
#PusatTransparansiIklan
#Putri Alam
#PutriAlam
#Ramadan2024
#RandyJusuf
#ReadAlong
#RecheckSebelumKegocek
#RechekSebelumKeGocek
#Remix
#ResourceTab
#responsibleAI
#Revenue
#RichResultsTestTool
#RiggedBoxSoftworks
#rutekhususmotor
#SaferInternetDay
#SaferInternetLab
#SaferLearning
#SaferwithGoogle
#Safety&Security
#SAIL
#Samples
#Samsung
#SandiagaUno
#SchoolwithGoogle
#SchoolwithGoogle#LessonLibrary
#Screencast
#SDG #developer
#Search
#SearchAds
#SearchCentral
#SearchConsole
#SearchConsoleTraining
#SearchFundamentals
#Searchgallery
#SearchLabs
#SearchOfftheRecord
#sekolahkebangsaan
#SEO #Search #GoogleSearch
#SeribuKartini
#sertifikasi
#SGE
#Shorts
#SIS
#SMBInternationalDay #GoogleFacilitator #DigitalEntrepreneurshipAcademy
#SMBInternationalDay #GoogleFacilitator #DigitalEntrepreneurshipAcademy
#SMESCO
#SMSI
#SolutionChallenge
#SolutionChallenge2023
#SolutionChallenge2024
#SolveforSustainability
#StartupAcademyIndonesia
#StartupCampus
#StikerBaru
#StreetView
#StudyJams
#Suaracom
#SubscribewithGoogle
#subseacable #kabelbawahlaut #googlecloud
#SundarPichai
#Sustainability
#Swirl
#TagManager360
#TamiAulia
#Tech
#Technology
#TechTrends
#TeDi
#telkomsel
#Temasek
#TentangAnak
#TentangGambarIni
#TentangHasilIni
#TetenMasduki
#TextToSpeech
#TheAnywhereSchool
#TheAsiaFoundation
#ThinkPolicy
#ThinkTech
#ThinkwithGoogle
#Tips
#Tools
#Top10DemoDay
#Toyota
#TrackingProtection
#TranslationHub
#Transportation
#TravelInsights
#traveloka
#TravelTrends
#Trends
#TrustedMediaSummit #AJI #GNI
#TularNalar
#UMKM
#Unity
#UnityCertifiedAssociate
#UnityProTraining
#University
#UTDI
#UXdesign
#ValentineDay
#Veo
#vertexAI
#Video360
#Vidio
#Virtual Try-On
#WillieSalim
#Wisnu
#WomenDevelopersAcademy
#WomenFoundersAcademy
#WomenProgram
#WomenWill
#WonderReader
#WorkInTech
#Workspac
#Workspace
#WorkspaceforEducation
#WorldTourismDay #TravelInsights #2022 #GoogleTrends #DestinationInsights
#YearInSearch
#YearinSearch2021
#YearinSearch2022
#YearinSearch2023
#YIS2022
#YIS2022 #Umroh #halal #Muslim #MakananMinuman
#YolandaSastra
#YossiMatias #AI
#YouTube
#Youtube #Youtubeadsleaderboard
#YouTubeCreator
#YouTubeCreatorProgram
#YouTubeEndOfYear
#YouTubeEOY2023
#YouTubeHealth
#YouTubeImpactReport
#YouTubeInnovationFunding
#YouTubeKids
#YouTubeMusic
#YouTubeNews
#YouTubeNewsCreatorWorkshops
#YouTubeRewind
#YouTubeSearch
#YouTubeShorts
#YouTubeWorksAwards
#YouTubeWorksSEA
#YukPahamiPemilu
4AI
AI
AI Challenge
AIbootcamp
Akun Google
Alifah Ratu Saelynda
Andi Zuhaerini
Android
art camera
Asian Games
Asisten Google
Atta Halilintar
Bahasa Jawa
Bahasa Sunda
batik
Beasiswa
BumperAds
cardboard
cloud
consumerinsights
Copyright
Copyright Match Tool
Creators For Change
Datally
DestinationInsights
Developer
Developer Student Clubs
Developers
Dicoding
Doodle
Ekonomi Internet
Ekosistem Leuser
EnvironmentalInsightsExplorer
Faculty Training
Game Developer
ganjil genap
GiniGiniGoOnline
google
Google Account
Google Ad Manager
Google Ads
Google Assistant
google bisnisku
Google Developers
Google Developers Kejar
Google Developers Kejar 2018
Google Earth
Google Go
Google Indonesia
Google Maps
Google Marketing Platform
google my business
Google News
Google Penelusuran
Google Photos
Google Play
Google Play Protect
Google Search
Google Translate
Google Untuk UKM
Google Untuk UKM 2018
Google.org
googlecloud
googlecloudplatform
GoogleKubernetesEngine
Googlesearch
HAkA
Iklan YouTube
Indonesia Android Kejar
Internet Economy
IWAPI
Job on Google Search
Kartu Hadiah
Kementerian Perindustrian
konsumen
Leaderboards
Lunar New Year
Machine Learning Crash Course
Made with AI
MajuRameRame
monas
Motor
Mudik
navigasi
Next Billion Users
Otomotif
Photoscan
Putri Sudewi
Ramadan
retail
riset
rute khusus motor
Sahabat Go Digital
sangiran
Search
ShadowPlay
Student Developer Clubs
Temasek
TensorFlow
Think with Google
thinkwithgoogle
travel
UKM lokal
YouTube
Youtube Creators
YouTube FanFest
YouTube FanFest Live Show
YouTube FanFest Showcase
YouTube Go
YouTube Indonesia
YouTube Kids
YouTube Music Session
YouTube NextUp
YouTube Pop
YouTube Pop-up Space
YouTubeAds
YTFFID
Archive
2024
Jul
Jun
May
Apr
Mar
Feb
Jan
2023
Dec
Nov
Oct
Sep
Aug
Jul
Jun
May
Apr
Mar
Feb
Jan
2022
Dec
Nov
Oct
Sep
Aug
Jul
Jun
May
Apr
Mar
Feb
Jan
2021
Dec
Nov
Oct
Sep
Aug
Jul
Jun
May
Apr
Mar
Feb
Jan
2020
Dec
Nov
Oct
Sep
Aug
Jul
Jun
May
Apr
Mar
Feb
Jan
2019
Dec
Nov
Oct
Sep
Aug
Jul
Jun
May
Apr
Mar
Feb
Jan
2018
Dec
Nov
Oct
Sep
Aug
Jul
Jun
May
Apr
Mar
Feb
Jan
2017
Dec
Nov
Sep
Aug
Jul
Apr
Mar
Feb
2016
Dec
Nov
Oct
Feed