menemukan kesuksesan di YouTube

Jakarta, 30 April 2019 ━ YouTube Pop-Up Space kembali hadir di Jakarta. Salah satu inisiatif yang telah berlangsung sejak tahun 2016 ini, terus dilakukan membantu mengembangkan kreator YouTube di Indonesia untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, hingga dapat menemukan kesuksesan di YouTube.

YouTube Pop-Up Space dimulai pada 29 April 2019, dan dijadwalkan akan berlangsung hingga 3 Mei 2019. Pada kesempatan ini, Chris Schremp, Director of YouTube Global Creator & Artist Development, mengungkapkan perkembangan YouTube di Indonesia yang mengalami kemajuan pesat. Data per Maret 2019, merekam pertumbuhan angka kreator dengan 1 juta subscribers telah mencapai lebih dari 200 channel lokal kreator, 5X lebih banyak dari tahun lalu. Dan lokal kreator dengan 100 ribu subscribers meningkat 3X dibandingkan tahun lalu. Kemudian seperti yang telah diketahui, Atta Halilintar dan Ria Ricis adalah 2 kreator independen pertama di Indonesia & Asia Tenggara yg mendapatkan Diamond Award, dengan total subscribers melampaui 10 juta.

“Selain komunitas kreator YouTube yang kian berkembang pesat dari Sabang sampai Merauke, kami melihat juga ini seiring dengan jumlah waktu konten yang di upload di berbagai kanal di  YouTube di Indonesia yang meningkat lebih dari 2X lipat antara 2017 dan 2018.” kata Chris Schremp, “Maka kami  ingin terus secara konsisten membantu para kreator di Indonesia dan menghadirkan beragam inisiatif yang menunjang perkembangan para kreator, agar dapat terus berkembang bersama dengan perkembangan yang ada di YouTube saat ini” tambah Chris. Beberapa inisiatif yang kembali hadir tahun ini diantaranya: YouTube Next Up dan YouTube Music Sessions.


YouTube Pop-Up Space
Ini merupakan tahun ke 4 bagi YouTube Pop-Up Space Jakarta dan hingga kini YouTube telah melatih lebih dari ribuan konten kreator di Indonesia. YouTube Pop-Up Space dilengkapi dengan perangkat produksi video professional,  Tahun ini akan ada beragam kolaborasi salah satu contohnya Aulion & Nessie Judge serta Andmesh, Astrid Basjar dan Govinda, dan dan masih banyak lagi, memanfaatkan fasilitas peralatan professional serta tampilan studio yang memanjakan visual. Selain itu, YouTube menyediakan beragam workshop dan sesi sharing dengan para pakar. Kelas pelatihan ini disesuaikan dengan fase juga perkembangan setiap kreator. Seperti:

Kurang dari 100k subscribers (hingga level Silver):
- Pelatihan tentang monetisasi
- Pelatihan untuk para pemenang NextUp

10 ribu -1 juta subscribers (hingga level Gold):
- Pelatihan untuk memaksimalkan channel para kreator
- Pelatihan untuk cara bekerja sama dengan brand ternama lewat konten-konten yang kreatif

Lebih dari 1 juta subscribers (diatas level Gold):
- Pelatihan yang memfokuskan untuk melengkapi kesejahteraan jiwa individual dari para kreator dengan memberikan fasilitas sesi sharing dengan rekan-rekannya dan juga para pakarnya.
YouTube NextUp
YouTube NextUp kembali hadir tahun ini. Setelah pertama kali diumumkan dan dibuka pendaftaran nya di bulan Januari lalu, program ini menerima antusiasme yang sangat baik dari masyarakat Indonesia. Dimana ada ratusan aplikasi dari seluruh Indonesia dan beragam konten dari konten seputar review, entertainment lokal, DIY, kecantikan, musisi, fitness/kesehatan, hingga motovlogger. Ini adalah kedua kalinya NextUp digelar di Indonesia, dan 9 dari 12 pemenang berasal dari luar Jakarta seperti Afdillah Chudiel dari Papua, Rhia Lestari dari Tabalong, Kalimantan Selatan, dan X Radar dari Cirebon. YouTube NextUp diharapkan dapat membantu para kreator untuk mengembangkan kapasitas mereka juga keterampilan dalam memproduksi sebuah video atau konten untuk meningkatkan kualitas kanal dan konten mereka yang berujung dengan peningkatan jumlah subscriber.

YouTube Music Sessions
Sejak tahun lalu berbagai video musik dari Indonesia menjadi sorotan hingga trending sepanjang tahun. Sebagai contoh, video musik Siti Badriah - Lagi Syantik (masuk ke dalam chart YouTube Top 10 Global July 2018) hingga Virgoun - Surat Cinta untuk Starla.

Untuk merayakan pencapaian tersebut serta untuk menunjang pertumbuhan kreator musik lokal, sejak tahun 2018 kami menyediakan sesi khusus musik yang disebut dengan "YouTube Music Sessions". Inisiatif tahun ini ditujukkan untuk memberikan kesempatan kepada para kreator di kategori musik di Indonesia diantaranya adalah Luthfi Aulia Chandra, Andmesh, D’Masiv, Nubica Band, Reza Artamevia dan Papinka Band Official untuk berkreasi dalam studio YouTube Pop-Up Space. Semua produksi dilakukan dan ditanggung oleh YouTube.

“Komunitas selalu menjadi prinsip dasar untuk YouTube. Semangat, antusiasme dan kedekatan, para kreator YouTube di Indonesia sungguh inspiratif. Kami ingin terus mendukung dan memberdayakan para kreator ini. Bersama, kita dapat terus berkreasi dan menghasilkan konten untuk memajukan bangsa juga dapat dinikmati seluruh masyarakat Indonesia, bahkan di seluruh dunia.” tutup Chris.


Kembali hadirkan beragam pelatihan serta fasilitas untuk
menemukan kesuksesan di YouTube

Jakarta, 30 April 2019 ━ YouTube Pop-Up Space kembali hadir di Jakarta. Salah satu inisiatif yang telah berlangsung sejak tahun 2016 ini, terus dilakukan membantu mengembangkan kreator YouTube di Indonesia untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, hingga dapat menemukan kesuksesan di YouTube.

YouTube Pop-Up Space dimulai pada 29 April 2019, dan dijadwalkan akan berlangsung hingga 3 Mei 2019. Pada kesempatan ini, Chris Schremp, Director of YouTube Global Creator & Artist Development, mengungkapkan perkembangan YouTube di Indonesia yang mengalami kemajuan pesat. Data per Maret 2019, merekam pertumbuhan angka kreator dengan 1 juta subscribers telah mencapai lebih dari 200 channel lokal kreator, 5X lebih banyak dari tahun lalu. Dan lokal kreator dengan 100 ribu subscribers meningkat 3X dibandingkan tahun lalu. Kemudian seperti yang telah diketahui, Atta Halilintar dan Ria Ricis adalah 2 kreator independen pertama di Indonesia & Asia Tenggara yg mendapatkan Diamond Award, dengan total subscribers melampaui 10 juta.

“Selain komunitas kreator YouTube yang kian berkembang pesat dari Sabang sampai Merauke, kami melihat juga ini seiring dengan jumlah waktu konten yang di upload di berbagai kanal di  YouTube di Indonesia yang meningkat lebih dari 2X lipat antara 2017 dan 2018.” kata Chris Schremp, “Maka kami  ingin terus secara konsisten membantu para kreator di Indonesia dan menghadirkan beragam inisiatif yang menunjang perkembangan para kreator, agar dapat terus berkembang bersama dengan perkembangan yang ada di YouTube saat ini” tambah Chris. Beberapa inisiatif yang kembali hadir tahun ini diantaranya: YouTube Next Up dan YouTube Music Sessions.


YouTube Pop-Up Space
Ini merupakan tahun ke 4 bagi YouTube Pop-Up Space Jakarta dan hingga kini YouTube telah melatih lebih dari ribuan konten kreator di Indonesia. YouTube Pop-Up Space dilengkapi dengan perangkat produksi video professional,  Tahun ini akan ada beragam kolaborasi salah satu contohnya Aulion & Nessie Judge serta Andmesh, Astrid Basjar dan Govinda, dan dan masih banyak lagi, memanfaatkan fasilitas peralatan professional serta tampilan studio yang memanjakan visual. Selain itu, YouTube menyediakan beragam workshop dan sesi sharing dengan para pakar. Kelas pelatihan ini disesuaikan dengan fase juga perkembangan setiap kreator. Seperti:

Kurang dari 100k subscribers (hingga level Silver):
- Pelatihan tentang monetisasi
- Pelatihan untuk para pemenang NextUp

10 ribu -1 juta subscribers (hingga level Gold):
- Pelatihan untuk memaksimalkan channel para kreator
- Pelatihan untuk cara bekerja sama dengan brand ternama lewat konten-konten yang kreatif

Lebih dari 1 juta subscribers (diatas level Gold):
- Pelatihan yang memfokuskan untuk melengkapi kesejahteraan jiwa individual dari para kreator dengan memberikan fasilitas sesi sharing dengan rekan-rekannya dan juga para pakarnya.
YouTube NextUp
YouTube NextUp kembali hadir tahun ini. Setelah pertama kali diumumkan dan dibuka pendaftaran nya di bulan Januari lalu, program ini menerima antusiasme yang sangat baik dari masyarakat Indonesia. Dimana ada ratusan aplikasi dari seluruh Indonesia dan beragam konten dari konten seputar review, entertainment lokal, DIY, kecantikan, musisi, fitness/kesehatan, hingga motovlogger. Ini adalah kedua kalinya NextUp digelar di Indonesia, dan 9 dari 12 pemenang berasal dari luar Jakarta seperti Afdillah Chudiel dari Papua, Rhia Lestari dari Tabalong, Kalimantan Selatan, dan X Radar dari Cirebon. YouTube NextUp diharapkan dapat membantu para kreator untuk mengembangkan kapasitas mereka juga keterampilan dalam memproduksi sebuah video atau konten untuk meningkatkan kualitas kanal dan konten mereka yang berujung dengan peningkatan jumlah subscriber.

YouTube Music Sessions
Sejak tahun lalu berbagai video musik dari Indonesia menjadi sorotan hingga trending sepanjang tahun. Sebagai contoh, video musik Siti Badriah - Lagi Syantik (masuk ke dalam chart YouTube Top 10 Global July 2018) hingga Virgoun - Surat Cinta untuk Starla.

Untuk merayakan pencapaian tersebut serta untuk menunjang pertumbuhan kreator musik lokal, sejak tahun 2018 kami menyediakan sesi khusus musik yang disebut dengan "YouTube Music Sessions". Inisiatif tahun ini ditujukkan untuk memberikan kesempatan kepada para kreator di kategori musik di Indonesia diantaranya adalah Luthfi Aulia Chandra, Andmesh, D’Masiv, Nubica Band, Reza Artamevia dan Papinka Band Official untuk berkreasi dalam studio YouTube Pop-Up Space. Semua produksi dilakukan dan ditanggung oleh YouTube.

“Komunitas selalu menjadi prinsip dasar untuk YouTube. Semangat, antusiasme dan kedekatan, para kreator YouTube di Indonesia sungguh inspiratif. Kami ingin terus mendukung dan memberdayakan para kreator ini. Bersama, kita dapat terus berkreasi dan menghasilkan konten untuk memajukan bangsa juga dapat dinikmati seluruh masyarakat Indonesia, bahkan di seluruh dunia.” tutup Chris.

  • Bagaimana perusahaan berita beroperasi sebagai bisnis, dan bagaimana teknologi telah merevolusi apa artinya menjadi penerbit.
  • Cara untuk mengevaluasi biaya dan manfaat dari memperkenalkan perubahan yang didorong oleh teknologi ke dalam alur kerja ruang redaksi, dan bagaimana memastikan manajer dan laporan langsung dapat mendukung cara kerja yang baru.
  • Penggunaan data untuk membuat konten yang menarik yang akan beresonansi dengan pemirsa.
  • Cara memfasilitasi pemikiran desain di ruang redaksi menggunakan metodologi sprint design Google, yang digunakan untuk memecahkan masalah dan mengembangkan produk.

Sebagai bagian dari upaya kami dalam mendukung industri berita, Google News Initiative mendanai program kepemimpinan ruang redaksi di Columbia Journalism School bagi para jurnalis di Asia Pasifik

Oleh Irene Jay Liu, News Lab Lead, Google APAC


Belum lama ini, wartawan memiliki kemewahan untuk fokus menulis berita di koran, segmen radio, atau siaran televisi hari berikutnya, tanpa perlu memikirkan mengenai model bisnis, metode berlangganan, alat penerbitan, dan teknologi yang digunakan. Saat ini, para pemimpin redaksi perlu memahami bisnis pemberitaan agar dapat menjadi penyedia layanan jurnalisme yang hebat. Setiap orang juga harus berpikir sebagai penerbit.

Untuk membantu para jurnalis di Asia Pasifik dalam mengelola transisi media ke era digital dengan lebih baik, Google News Initiative bekerja sama dengan Columbia School of Journalism menawarkan program kurasi untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Program ini mencakup kursus selama empat minggu di Universitas Columbia di New York dan di Kantor Google yang berlokasi di Silicon Valley dan Asia. Para peserta program ini merupakan jurnalis di tingkat middle management yang memiliki potensi untuk mengambil peran yang lebih besar dan mampu menjalankan perusahaan mereka. Tiap rekan kerja juga akan mengerjakan proyek khusus yang relevan dengan ruang redaksi mereka dengan topik utama mengenai teknologi, monetisasi, dan data selama tahun tersebut.

Sepuluh peserta dari wilayah Asia Pasifik akan belajar bagaimana memimpin perusahaan di era yang cepat ini dan mengidentifikasi peluang untuk berwirausaha di dalam ruang redaksi mereka. Program ini menekankan pada:
  • Bagaimana perusahaan berita beroperasi sebagai bisnis, dan bagaimana teknologi telah merevolusi apa artinya menjadi penerbit.
  • Cara untuk mengevaluasi biaya dan manfaat dari memperkenalkan perubahan yang didorong oleh teknologi ke dalam alur kerja ruang redaksi, dan bagaimana memastikan manajer dan laporan langsung dapat mendukung cara kerja yang baru.
  • Penggunaan data untuk membuat konten yang menarik yang akan beresonansi dengan pemirsa.
  • Cara memfasilitasi pemikiran desain di ruang redaksi menggunakan metodologi sprint design Google, yang digunakan untuk memecahkan masalah dan mengembangkan produk.
Batas waktu pendaftaran adalah 26 Juni 2019, namun diharapkan para jurnalis dapat mengirimkan aplikasi lebih awal karena biasanya perusahaan akan mengirimkan jurnalis yang bertugas secara bergilir. Google News Initiative bekerja sama dengan industri berita dan organisasi jurnalis di seluruh wilayah Asia Pasifik, termasuk Walkley Foundation, J-Forum, Journalist Association of Korea, Aliansi Jurnalis Independen, dan Splice untuk memverifikasi aplikasi para peserta. Para peserta yang terpilih akan diwawancara oleh Google News Initiative dan civitas akademika dari Universitas Columbia akan memilih peserta yang memenuhi kriteria yang diberikan oleh GNI dan lembaga pemeriksa.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program, kurikulum, dan petunjuk pendaftaran aplikasi, kunjungi website Columbia University Graduate School of Journalism. Dan kirim aplikasi Anda di sini.

 Indriani Sapto Ajie (paling kanan) menunjukan cara membuat custom cupcakes yang sempurna












 Indriani Sapto Ajie (paling kanan) menunjukan cara membuat custom cupcakes yang sempurna



Merayakan Hari Kartini pada 21 April ini, kami berkesempatan untuk menemui dan berbincang-bincang dengan dua pelaku usaha perempuan, Indriani Sapto Ajie (pemilik Purple Cakes) dan Hilda Maulida (pemilik Bunga Davi) yang telah mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang-orang terdekat mereka.




Aneka kue kering produksi Purple Cakes



Offline to Online

Purple Cakes adalah homemade custom cake & cupcakes serta kue kering yang berdiri sejak November 2015. Pada mulanya sebelum mengenal fitur-fitur dari Google, Purple Cakes memanfaatkan brosur dan poster untuk mempromosikan kue-kue hasil buatannya. Namun, baru satu hari dipasang, poster-poster itu disobek-sobek, bahkan hilang tak bersisa. “Sedih dan kecewa rasanya. Usaha yang sudah dilakukan untuk berkeliling seharian penuh menyebar brosur dan poster-poster hilang begitu saja,” ungkap Indriani. Selain itu, semakin banyaknya kompetitor yg ‘melek’ digital, menuntut untuk lebih menguasai digital dan lebih kreatif lagi dalam membuat desain cake dan juga resep-resep cake.

Purple Cakes menggunakan Google Bisnisku sejak tahun 2016 karena ingin mendapatkan calon pelanggan yang lebih banyak dan calon pelanggan tersebut mudah untuk menemukan produknya. Dari tahun ke tahun peningkatan penjualan semakin banyak karena beberapa calon pelanggan dengan mudah bisa melihat reviews dari customers dan mencari toko kue terdekat dari lokasi mereka.


Pemilik Bunga Davi, Hilda Maulida, menunjukan beberapa kreasi bunga buatannya

Ekspansi ke Luar Negeri

Didirikan pada tahun 2017, Bunga Davi Indonesia telah tumbuh bukan hanya sebagai perusahaan ritel. Bunga Davi merupakan perusahaan toko bunga yang dipercaya oleh para customernya. Sang pemilik usaha, Hilda Maulida menyampaikan bahwa bisnis ini bermula dari hobi merangkai bunga.

Berkat transisi bisnis melalui online, Bunga Davi mampu mengembangkan usahanya sampai ke luar negeri. “Awalnya saya ingin tahu bagaimana cara mempromosikan usaha saya secara luas. Saya coba Google My Business. Ternyata yang menghubungi saya mulai bertambah banyak. Sampai ada yang pesan bunga untuk kirim luar negeri seperti ke Malaysia, Singapura, Jepang, Australia, bahkan seluruh Asia.”

Dengan adanya permintaan pengiriman ke luar negeri, Bunga Davi mulai mencari rekanan kerja di negara-negara tersebut. Setiap kali ada pesanan, Bunga Davi menghubungi rekanan tersebut untuk merangkai dan mengirimkan bunga ke alamat yang diminta pelanggan-pelanggannya.


Di awal bulan Januari kemarin kami mengumumkan kontes YouTube NextUp Jakarta yang telah kembali hadir di tahun ini. Kami menerima ratusan pendaftar kontes NextUp dari Aceh hingga Papua dengan konten yang beraneka ragam; baik itu review, entertainment lokal, DIY, kecantikan, musisi, fitness/kesehatan, hingga motovlogger.


Ini Dia 12 Pemenang YouTube NextUp Jakarta - Kelas 2019!
Di awal bulan Januari kemarin kami mengumumkan kontes YouTube NextUp Jakarta yang telah kembali hadir di tahun ini. Kami menerima ratusan pendaftar kontes NextUp dari Aceh hingga Papua dengan konten yang beraneka ragam; baik itu review, entertainment lokal, DIY, kecantikan, musisi, fitness/kesehatan, hingga motovlogger.

Jumlah dan kualitas entri yang kami terima sepanjang tanggal kontes dibuka merupakan pembuktian seberapa kreatif negara ini. Kita tidak sabar menunggu untuk melihat apa yang akan dihasilkan oleh kreator kita berikutnya!

Berikut adalah channel-channel yang terpilih di YouTube NextUp Indonesia Kelas 2019 :

  • Adithia Sofyan, siapa tak kenal dengan musisi yang melanturkan 'Adelaide Sky' & 'Sesuatu di Jogja'. Sebagai penulis lagu dan penyanyi indie, ia terinspirasi untuk meningkatkan saluran YouTube-nya ke level selanjutnya.
  • Irlita Almaida, kreator beauty dan hijab dari Bandung yang membuat konten make-up tutorial dan review skincare
  • Jessica Veranda, ex-JKT48 member yang sedang meniti karir di YouTube. Ve memfokuskan konten “One Minute Review” dimana dia mengulas tempat-tempat baru dalam 1 menit video.
  • Budiono Sukses, seorang kreator asal Surabaya yang membantu memberikan referensi kepada siapa saja yang ingin mengunjungi Surabaya dan telah membantu bisnis kuliner kecil.
  • Rhia Lestari, seorang lokal radio DJ dari Tabalong, Kalimantan Selatan yang membuat musikalisasi puisi. Puisi-puisinya sebagian besar terinspirasi oleh kisah hidupnya sendiri dan karyanya telah menjadi inspirasi bagi banyak pemirsanya
  • Danang Giri Sadewa, Seorang pemuda yang berasal dari lereng Gunung Merapi yang memiliki semangat untuk berbagai melalui channel pendidikan. Channel Danang Giri Sadewa berisi tentang edukasi yang simpel dan informatif serta dibalut dengan teknik cinematography. Channel ini bukan hanya memberikan informasi seputar edukasi di kampus, akan tetapi juga mengangkat edukasi dari masyarakat melalui traveling.
  • Arier Pratama, seorang kreator asal Medan yang membuat konten observational comedy (komedi yang memainkan banyak karakter di mana cerita diambil dari kehidupan sehari-hari) dengan karakter Mr. Busuk (singkatan dari Butar yang adalah orang Batak dan Sukirman, orang Jawa).
  • X Radar, Adi adalah seorang motovlogger dan seorang pengemudi Ojol (Ojek Online) asal Cirebon. Dia mendokumentasikan aktivitas hariannya sebagai pengemudi dan percakapannya dengan penumpangnya di saluran YouTube-nya. Dia menekankan 'keamanan' pada setiap videonya karena banyak pemirsanya mengendarai sepeda motor dan berpotensi menggunakan layanan naik-naik setiap hari.
  • Afdillah Chudiel, kreator asal Papua yang merekam tentang kehidupan sosial, budaya dan Alam papua. Channel ini dibuat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan pandangan orang terhadap kehidupan masyarakat Papua dan juga mempromosikan tempat-tempat indah di Papua yang belum dikenal dunia luar
  • Amanda Margareth, seorang antusias seni visual asal Semarang yang sekarang sedang menjalani studi di bidang arsitektur kapal. YouTube merupakan salah satu platform tempat menuangkan ide, pendapat, dan kecintaan Amanda terhadap hal-hal terkait sinema. Di channelnya, Ia berusaha menggambarkan sosoknya yang sederhana dengan menunjukkan seberapa penting eksistensi hal-hal kecil dalam hidup. Dari sana, Ia membuat puisi-puisi yang ditemani dengan visualisasi berbagai macam potongan pengalaman untuk menunjukkan hal tersebut.
  • Sanly Liuu, seorang beauty influencer dan kreator yang memfokuskan kontennya pada tutorial make-up, fashion, dan travel vlog.
  • Habibie Ahmad Akbar, seorang ayah asal Cirebon yang memiliki anak kembar 5 plus 1 (total 6 anak). Channel "Habibie Ahmad Akbar" ini berisikan tentang Daily Activity seorang ayah yang memiliki anak kembar 5, berbagi pengalaman gimana seru dan repotnya mengurus kembar 5.

Para kreator yang terpilih akan mengikuti kamp pelatihan selama 5 hari di YouTube Pop-up Space Jakarta dari tanggal 29 April - 3 Mei 2019. Mereka akan dibekali ilmu oleh pakar produksi untuk belajar menyempurnakan kemampuan pengambilan kamera, pencahayaan, suara, dan kemampuan membuat konten. Mereka juga bisa mendengar dari beberapa top kreator Indonesia secara langsung tentang perjalanan mereka di YouTube dan mengeksplorasi kemungkinan berkolaborasi dengan ‘rising star’ kreator lainnya dalam program ini.

Selain itu, para pemenang juga akan menerima beberapa hadiah keren seperti voucher produksi senilai Rp 25.000.000, konsultasi strategi saluran oleh pakar YouTube, dan kesempatan untuk tampil di YouTube FanFest Showcase di salah satu kota di Indonesia.

Sampai jumpa di YouTube Pop-Up Space!

Oleh Scott Spencer, Director of Sustainable Ads


Google memiliki kepentingan yang mendesak di ekosistem periklanan digital yang sehat dan berkelanjutan — sesuatu yang telah kami upayakan selama hampir 20 tahun. Setiap hari, kami berinvestasi pada jam kerja tim dan sumber daya teknologi dalam melindungi pengguna, pengiklan, dan penerbit yang menjadikan internet sangat berguna. Dan setiap tahunnya, kami berbagi langkah utama dan data mengenai upaya untuk menjaga ekosistem agar tetap aman dengan menegakkan berbagai kebijakan di seluruh platform.
Sejumlah kebijakan iklan baru untuk menurunkan miliaran iklan negatif
Pada tahun 2018, kami menghadapi tantangan baru di mana iklan online digunakan untuk penipuan atau menipu pengguna offline. Misalnya, kami membuat sebuah kebijakan baru terkait pelarangan iklan dari penyedia jaminan obligasi nirlaba karena kami melihat adanya bukti bahwa sektor ini mengambil keuntungan dari kelompok yang lemah. Dalam hal serupa, ketika kami melihat adanya peningkatan iklan yang mempromosikan penipuan kepada para pengguna yang mencari layanan perawatan kecanduan, kami berkonsultasi dengan para ahli dan membatasi iklan hanya kepada organisasi bersertifikat. Secara keseluruhan, kami memperkenalkan 31 kebijakan iklan baru di tahun 2018 untuk mengatasi pelanggaran di berbagai bidang termasuk dukungan teknis pihak ketiga, pengecer tiket, cryptocurrency dan layanan lokal seperti reparasi pintu garasi, bail bonds, dan fasilitas perawatan kecanduan.
Kami menurunkan 2,3 miliar iklan negatif di tahun 2018 karena melanggar kebijakan yang ada, termasuk hampir 207.000 iklan penjualan tiket, lebih dari 531.000 iklan bail bonds, dan sekitar 58,8 juta iklan phishing. Secara keseluruhan, ada lebih dari 6 juta iklan negatif setiap harinya.
Selain terus melindungi pengguna dari iklan negatif, kami juga berupaya memudahkan pengiklan untuk memastikan materi iklan mereka sesuai dengan kebijakan yang ada. Serupa dengan Pusat Kebijakan AdSense, pada bulan April ini kami akan mengenalkan Pengelola kebijakan baru di Google Ads yang akan memberikan tips tentang kesalahan kebijakan yang umum terjadi untuk membantu pengguna membuat iklan lebih mudah dan sesuai dengan keinginannya.
Menangkap pelaku jahat dengan peningkatan teknologi
Tahun lalu, kami juga melakukan upaya bersama untuk mengungkap pelaku jahat di balik berbagai iklan negatif, bukan hanya iklan itu sendiri. Dengan peningkatan teknologi machine learning, kami dapat mengidentifikasi dan menghentikan hampir 1 juta akun pengiklan negatif, jumlahnya hampir 2x lipat dari yang kami hentikan pada tahun 2017. Ketika kami mengambil tindakan, ini membantu mengatasi penyebab iklan negatif dan lebih baik untuk melindungi pengguna kami.
Pada tahun 2017, kami meluncurkan teknologi terbaru yang memungkinkan penghapusan lebih banyak iklan dari situs-situs, meskipun hanya sejumlah kecil halaman di situs yang melanggar kebijakan kami. Di tahun 2018, kami meluncurkan 330 pengklasifikasi deteksi untuk membantu kami mendeteksi “kejahatan” dengan lebih baik di tingkat halaman — itu hampir 3x lipat jumlah pengklasifikasi yang kami luncurkan di tahun 2017. Jadi, ketika kami menghentikan hampir 734.000 penerbit dan pengembang aplikasi dari jaringan iklan kami, dan menghapus iklan sepenuhnya dari 1,5 juta aplikasi, kami juga dapat mengambil tindakan lebih rinci dengan menghapuskan iklan dari hampir 28 juta halaman yang melanggar kebijakan penerbit kami. Kami menggunakan kombinasi ulasan manual dan machine learning untuk menangkap pelanggaran semacam ini.



  • Buka aplikasi Google Maps di perangkat Android, iPhone, maupun desktop.
  • Masukkan destinasi dan klik ikon berwarna biru di kanan bawah layar.
  • Setelah di klik, pilih ikon “Transit” (bergambar kereta) untuk melihat waktu tiba, nama stasiun, rute, dan informasi lain yang Anda perlukan.
  • Anda juga bisa menambah atau mengganti destinasi dengan memilih beberapa tujuan di bagian atas layar.

Info rute dan waktu tiba MRT Jakarta sekarang tersedia di Google Maps

Bagi Anda yang saat ini menggunakan Ratangga (kereta MRT Jakarta) (Mass Rapid Transit Jakarta) sebagai transportasi utama untuk beraktivitas, ada kabar gembira, Anda bisa merencanakan perjalanan Anda lebih mudah dan tak perlu lagi menunggu di stasiun terlalu lama. Sekarang, informasi tentang rute, jadwal, dan waktu tiba Ratangga (kereta MRT Jakarta) untuk Stasiun Lebak Bulus hingga Bundaran HI telah tersedia di Google Maps.

Menggunakan fitur yang telah dikenal dengan nama Transit, merupakan fitur berisi informasi publik transportasi pertama di Indonesia yang tersedia di Google Maps. Setelah sebelumnya bus Transjakarta, kini jadwal kereta MRT juga tersedia di dalam fitur ini. Cukup mengisi kedua lokasi di Google Maps untuk mendapatkan informasi rute dan nama stasiun yang harus Anda tumpangi. Anda juga bisa melihat jam berapa kereta akan sampai di stasiun pilihan, berikut estimasi berapa lama perjalanan Anda.

“Dengan ketersediaan informasi ini, sekarang Anda bisa tahu kapan kereta Anda akan tiba beserta rute yang akan Anda lewati. Kami berharap penambahan informasi untuk Ratangga (kereta MRT Jakarta) di Google Maps ini dapat membantu dan memudahkan warga Jakarta bahkan pendatang dalam merencanakan perjalanan mereka sehari-hari,” menurut Feliciana Wienathan, Communications Manager Google Indonesia.

Warga Jakarta yang ingin mengetahui waktu tiba dan rute kereta MRT dan Transjakarta via Google Maps, bisa mengikuti tiga langkah ini:
  • Buka aplikasi Google Maps di perangkat Android, iPhone, maupun desktop.
  • Masukkan destinasi dan klik ikon berwarna biru di kanan bawah layar.
  • Setelah di klik, pilih ikon “Transit” (bergambar kereta) untuk melihat waktu tiba, nama stasiun, rute, dan informasi lain yang Anda perlukan.
  • Anda juga bisa menambah atau mengganti destinasi dengan memilih beberapa tujuan di bagian atas layar.

"Kami mengapresiasi inisiatif Google Maps untuk terus membantu  dengan menambahkan informasi seputar MRT Jakarta. Kami berharap dengan ketersediaan informasi seputar perkiraan waktu perjalanan, jadwal MRT Jakarta di Google Maps ini dapat memberikan kemudahan bagi Masyarakat dalam menggunakan layanan MRT Jakarta untuk menunjang aktivitas keseharian mereka. Selain itu, melalui dukungan fitur Google Maps ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas layanan MRT Jakarta  secara keseluruhan untuk mewujudkan penyediaan transportasi publik dengan standar internasional,” ujar Muhammad Kamaludin, Corporate Secretary PT MRT Jakarta.

Transit adalah fitur dari Google Maps yang didesain untuk membantu merencanakan perjalanan menggunakan transportasi publik dengan lebih mudah dan cepat. Google Maps Transit tersedia dalam aplikasi Google Maps di Android, iPhone, maupun Web, dan telah tersedia di ratusan kota di belasan negara, dengan partner-partner baru bergabung setiap saat.




Dulu, di tahun 2004, email berbeda sekali dengan sekarang. Ada banyak sekali spam dan tidak ada cara mudah untuk mencari email tertentu atau merapikan email yang ada. Selain itu, Anda harus menghapus-hapus email agar tidak melanggar batas penyimpanan. Kami mengembangkan Gmail untuk mengatasi masalah-masalah itu, dan sekarang Gmail telah bertumbuh menjadi produk yang sehari-harinya diandalkan oleh 1,5 miliar orang untuk menuntaskan pekerjaan mereka. Hari ini, pada ulang tahunnya yang ke-15, kami mengenang sejarah Gmail dan akan memberi update tentang perkembangan selanjutnya


Berbeda dari Gmail versi awal

Pada tanggal 1 April 2004, kami meluncurkan Gmail (meskipun tanggalnya 1 April, ini bukan lelucon). Dengan integrasi kemampuan Google Search dan pengelompokan pesan ke dalam untaian percakapan, mencari dan membalas pesan menjadi lebih mudah. Anda juga bisa menyimpan 1 GB data secara gratis—hampir 100 kali lipat dari penawaran lain yang ada saat itu. Tidak heran jika ini dikira hanya lelucon!


Pada pertengahan dekade 2000-an, spam email merupakan masalah yang serius. Gmail memblokir spam bahkan sebelum sampai ke kotak masuk. Gmail juga menyediakan cara bagi pengguna untuk melaporkan email yang dicurigai sebagai spam dan membantu email menjadi lebih aman. Seiring berjalannya waktu, kami telah meningkatkan kemampuan filter spam kami dengan Artificial Intelligence atau AI (kecerdasan buatan), dan sekarang, AI membantu kami memblokir hampir 10 juta spam per menit. Ini adalah video throwback yang berasal dari tahun 2017 yang mendemonstrasikan bagaimana Gmail memerangi Spam.


Waktu Gmail diluncurkan, belum ada smartphone Android. Seiring dengan meningkatnya penggunaan perangkat seluler, kami mengembangkan Gmail dari hanya untuk desktop menjadi bisa digunakan di ponsel dan tablet, membantu Anda bekerja lebih efektif di mana saja dan kapan saja. Fitur tab di kotak masuk Gmail merupakan inovasi baru. Fitur ini membantu mengkategorikan pesan sehingga Anda bisa dengan sekilas melihat pesan-pesan yang baru. Fitur berteknologi AI seperti Smart Reply dan Nudges memangkas waktu yang diperlukan untuk membalas email serta membantu Anda mengingat hal-hal yang harus dilakukan.


Perkembangan selanjutnya untuk Gmail

Gmail telah banyak berevolusi selama 15 tahun ini. Sebelum kita sama-sama meniup lilin, mari kita lihat ringkasan fitur-fitur baru yang akan dihadirkan.


Pertama, kami akan membuat Gmail lebih proaktif dalam menawarkan bantuan. Anda mungkin sudah menggunakan Smart Compose, fitur berteknologi AI yang membantu Anda menyusun email dengan lebih cepat. Fitur ini telah membantu menghemat waktu pengetikan lebih dari 1 miliar karakter per minggunya—ini setara dengan 1,000 jilid buku “Lord of the Rings”. Kini, kami memperbarui fitur Smart Compose sehingga mendukung lebih banyak bahasa (Spanyol, Prancis, Italia, dan Portugis), menghadirkannya ke Android (fitur ini sebelumnya hanya tersedia di perangkat Pixel 3), dan juga iOS dalam waktu dekat.

Smart Compose kini juga semakin pintar. Saran yang ditampilkan bagi Anda akan dipersonalisasi, jadi jika Anda lebih suka menyapa dengan “Halo” atau “Hai”, Smart Compose akan menyarankannya. Smart Compose juga bisa menyarankan subjek email berdasarkan isinya.


Berikutnya, Anda bisa memutuskan kapan email Anda sampai di kotak masuk penerima. Hari ini, kami menambahkan fitur baru yang memungkinkan Anda menjadwalkan pengiriman email pada tanggal atau waktu yang sesuai—misalnya jika Anda bekerja dalam beberapa zona waktu, atau jika Anda tidak mau mengganggu seseorang yang sedang berlibur.

Terakhir, Anda bisa melakukan tindakan tanpa keluar dari kotak masuk. Anda bisa menanggapi untaian komentar di Google Docs, melihat-lihat rekomendasi hotel, dan tindakan-tindakan lain, langsung di dalam email. Jadi, Anda tidak perlu membuka tab atau aplikasi baru.

Kami memang meluncurkan Gmail pada hari April Mop, namun 15 tahun ini kami isi dengan komitmen yang serius. Kami menantikan tahun berikutnya dengan semangat.


Oleh: Tom Holman, Senior Product Manager, Gmail