Kementerian Koperasi dan UKM mencatat sudah ada 17,25 juta pelaku UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem digital pada Februari 2022. Angka ini meningkat 100% lebih cepat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan pesat ini juga didorong oleh peran penting para pelatih yang mengajarkan penggunaan platform digital bagi pemilik UMKM, namun sayangnya jarang tersorot.
Untuk memperingati Hari UMKM Internasional setiap tanggal 27 Juni, berikut cerita pengajar UMKM dari Google atau biasanya disebut juga dengan Fasilitator Google Gapura Digital, yaitu Diana Aletheia Balienda.

Video pelatihan digital marketing dari kuncie.
Diana Aletheia Balienda menjadi Google Facilitator sejak tahun 2018. Ia biasanya mengajar materi tentang cara membangun bisnis dari rumah, cara menggunakan sosial media untuk berjualan, cara membuat konten yang baik, dan cara memanfaatkan Google Business Profile untuk membuat bisnis kita ada di internet, dan lain sebagainya. Kelas-kelas yang telah dia ajar di antaranya, Gapura Digital, Women Will, Kuncie, dan beberapa kegiatan pelatihan UMKM digital yang diadakan Kominfo yang bekerja sama dengan Google.

“Sudah lebih dari puluhan ribu UMKM yang saya ajar selama 4 tahun terakhir baik offline maupun online. Semangat mengajar saya terus berkembang karena digital marketing adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari di zaman sekarang ini, sedangkan masih banyak pengguna internet belum maksimal dalam menggunakan digital sebagai media berjualan,” ungkap wanita berusia 47 tahun ini. “Setelah menjadi Google Fasilitator, saya juga berkesempatan menjadi narasumber di berbagai kegiatan instansi pemerintah dan swasta di beberapa kota di seluruh Indonesia” tambahnya.

Mengikuti pelatihan digital marketing sangat bermanfaat bagi UMKM Indonesia untuk terus bertumbuh, berkompetisi secara sehat, dan memiliki mental agar terus berkembang dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Salahsatu kelas yang tengah diadakan oleh Google bersama Kominfo yaitu Digital Entrepreneurship Academy. Ada dua jenis kelas online yang dapat diikuti:
Kelas Umum, yang diajarkan adalah topik mengenai Google Trends dan Ecommerce
Kelas Ibu Rumah Tangga, yang diajarkan adalah topik mengenai Google Workspace dan Google Forms
Berbisnis makanan dan minuman adalah pilihan yang tepat jika Anda ingin berusaha dari rumah. Berikut beberapa data pendukung tentang bisnis ini:

Menurut data Deloitte, menyatakan bahwa industri makanan dan minuman mencatat pertumbuhan sebanyak 3.94% di tahun 2020.
Data CIPS tahun 2020 juga menyatakan sektor pengiriman makanan online di Indonesia diperkirakan tumbuh 11.5% setiap tahun dari 2020 hingga 2024.
Data McKinsey di tahun 2020 melaporkan bahwa 34% konsumen Indonesia memesan lebih banyak pengiriman makanan online selama pandemi
Berikut adalah tips dari Diana Aletheia Balienda untuk berbisnis makanan dan minuman
Sediakan tempat yang nyaman
Untuk melayani costumer yang suka datang di tempat makan maka buatlah tempat makan yang kita sediakan senyaman mungkin, aspek kebersihan dan kesehatan adalah hal utama yang dicari oleh pelanggan setelah adanya Covid-19 ini. Selain itu, service pelayan juga tak kalah penting untuk diperhatikan, unsur kecepatan dan ketepatan order harus selalu di perhatikan
Kebersihan
Kebersihan area memasak juga sangat menjadi perhatian pelanggan, sangat baik jika koki maupun pelayan hingga kasir minimal menggunakan masker ketika melayani pelanggan.
Visual sangatlah penting
Untuk pelanggan yang suka membeli secara online, tampilan visual sangatlah penting. Gambar harus membuat pelanggan tertarik dengan menggunakan beberapa teknik fotografi yang bisa di pelajari di internet hanya dengan smartphone saja. Contohnya menggunakan teknik makro yaitu mengambil gambar sangat dekat sehingga terlihat jelas tekstur makanan tsb, atau dengan teknik flatlay sehingga semua makanan dr bisa seolah-olah terlihat ditata di atas meja.
Packaging
Packaging makanan yang dikirimkan ke pelanggan juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan secara khusus, dengan adanya pandemi ini pelanggan akan lebih suka jika ada packing tambahan supaya makanan yang kita kirim terlindungi dari virus yang mungkin saja menempel ketika makanan tersebut diantar ke pelanggan.